Metro Times (Semarang) Dalam jangka waktu maksimal enam bulan sejak pelantikan, Dewan Pengurus Daerah (DPD) di beberapa provinsi di Indonesia, dijanjikan akan segera dikukuhkan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Keluarga Alumni Universitas Wahid Hasyim (Kawah). Hal itu disampaikan, Ketua Umum DPP Kawah, Herry Darman, usai dilantik di kampus Unwahas Semarang.
“Enam bulan setelah pelantikan ini, maksimal akan kami dirikan DPD Kawah khususnya di Jateng, dan DPD lainnya minimal di enam provinsi di Indonesia, yang kami upayakan di luar negeri juga,” kata Ketua Umum DPP Kawah, Herry Darman, di Auditorium Unwahas, Sampangan, usai dilantik, kemarin.
Dikatakannya, cita-cita yang besar alumni harus memiliki solidaritas, apakah berbagi antar sesama alumni dengan universitas, tentunya menjadi tantangan kedepan mendukung visi universitas menjadi go internasional.
“Selama saya menjabat nanti ada dua program unggulan. Satu di antaranya memanfaatkan program pemerintah menjadi jembatan diperolehnya kartu Indonesia pintar, sehingga bisa dimanfaatkan calon mahasiswa kuliah di Unwahas,” jelasnya.
Pihaknya juga memastikan, tidak akan anti kritik selama menjabat. Ia bahkan akan menerima kritik asalkan membangun dan menawarkan solusi baik dari internal pengurus atau alumni lainnya.
“Kami mengajak semua alumni dan mahasiswa Unwahas, untuk membangun kampus tercinta kita, lebih dikenal dunia,” tandasnya.
Sedangkan, Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang, Prof Dr Noor Achmad, memberikan wejangan. Menurutnya ada tiga tugas alumni setelah lulus dari perkuliahan. Dikatakannya, yang pertama adalah menjaga integritas antara alumni dengan almamater. Sehingga, harus menyatu betul dengan kampus, kemudian memiliki rasa kebanggaan terhadap kampus sebagai alumni.
“Kalau alumni semacam ini, bagi saya sudah menjadi kontribusi besar,” sebutnya.
Dikatakannya, kampus Unwahas yang bercirikan Nahdlatul Ulama (NU) telah dikenal luas masyarakat. Karenanya kata dia rasa bangga tersebut harus dipegang teguh. Ia juga menyampaikan, Unwahas merupakan kampus pertama di Jateng untuk kategori swasta yang go internasional.
Disebutkannya, indikator tersebut, diukur melalui banyaknya mahasiswa asal negara seperti Afghanistan, Irak Timor Leste, Austria, Uzbekistan, dan Thailand yang sudah dan sedang studi di kampus tersebut.
“Sesuai logo NU berupa bola dunia. Karena NU sudah ada di mana-mana. Ini disikapi oleh Unwahas dengan membuka peluang beasiswa mahasiswa asing,” ungkapnya.
Rektor Unwahas, Prof Dr Mahmutarom, menambahkan, semangat go internasional diaplikasikan para alumni yang saat ini berkarir atau melanjutkan studi di negara lain. Disebutkannya, melalui jaringan di dalam dan luar negeri, ditambah pengurus alumni, apabila integritas serta solidaritas dipegang penuh maka kampus tersebut akan semakin baik. “Semoga alumni Unwahas dapat menjadi contoh di mana pun berada, khususnya di lingkungan tempat tinggal atau pekerjaan,” imbuhnya.
Ia menyampaikan, Unwahas merupakan kampus pertama yang memproklamirkan konsep ahlusunnah waljamaah. Yakni berpinsip menerima semua kalangan tidak memandang suku, agama dan ras serta menjunjung nilai-nilai moderat juga toleran.
“Jabatan merupakan amanah, kita harus membudayakan output lulusan yang berkualitas ahli sunnah waljamaah dimana lulusannya maju di ilmu (otak) dan akhlak,” ungkapnya. (jon)