Metro Times (Purworejo) Polemik tentang rencana pembuatan kalender tahun 2020 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo terus bergulir. Merespon hal itu DPRD setempat bersikap akan memanggil pihak eksekutif untuk meminta penjelasan terkait program tersebut.
Masalah ini bermula dari banyaknya pihak yang mempertanyakan tentang desain kalender yang dinilai bernuansa politik. Pasalnya, dari empat halaman kalender, semuanya didominasi oleh foto pimpinan daerah, bukan capaian kinerja.
Ketua DPRD Sementara Dion Agasi Setyabudi mengungkapkan dirinya belum mengetahui secara pasti desain kalender yang akan dibuat oleh Pemkab Purworejo. Namun, beredarnya kabar mengenai desain kalender itu membuat DPRD harus bersikap.
“Sebenarnya masih terlalu dini untuk mengomentari desain kalender karena belum ada penjelasan dari pemerintah. Namun menyikapi hal ini kami akan menanyakan kepada eksekutif untuk menjelaskanya (dihadapan anggota dewan,red),” katanya.
Dion beranggapan, DPRD memiliki hak untuk bertanya kepada pemerintah. Tak terkecuali untuk masalah kalender yang saat ini sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Menurutnya, eksekutif harus terbuka dengan rencana pembuatan kalender tersebut.
Disamping itu, sebagai wakil dari masyarakat Dion juga mengingatkan kepada pemerintah daerah agar jangan sampai memiliki tujuan lain dari pencetakan kalender sebagai media publikasi capaian kinerja dan potensi daerah.
Terpisah, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Nasdem, R Muhammad Abdullah, ikut memberikan komentar terkait simpang siur desain kalender oleh pemerintah derah yang rencananya akan dicetak pada bulan Septemper ini, untuk kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
“Pertama tentang anggaran, saya tidak terlalu berkomentar besar kecilnya, tetapi jelas anggaran ini kesepakatan kedua belah pihak antara eksekutif dan DPRD periode sebelumnya, mengapa ini bisa lolos,” katanya saat dikonfirmasi metrotimes melalui sambungan telepon, Jumat (30/8) malam.
Berkaitan dengan desain, Abdullah memberikan saran supaya kalender didesain dengan muatan yang mencerminkan tujuan dibuatnya kalender. Jika tujuanya untuk sosialisasi, maka yang seharusnya banyak ditampilkan adalah capaian kinerja dan potensi daerah.
“Kalau tujuanya untuk sosialisasi, maka desainya harus berisi atau bermuatan tentang informasi atau gambar yang mencerminkan capaian kinerja atau potensi daerah. Boleh saja foto bupati atau pimpinan daerah lain muncul, tetapi jangan sampai menghilangkan tujuan awalnya,” kata Abdulah.(dnl)