Metro Times (Purworejo) Penolakan dan kekecewaan terhadap renovasi Monumen Perjuangan Tentara Pelajar di Jalan Brigjen Katamso yang mengganti lambang negara Garuda Pancasila dengan patung anak sekolah dasar (SD) terus bergulir. Petisi dari Komunitas Masyarakat Peduli Purworejo (KMPP) yang telah disampaikan kepada Bupati Purworejo dengan tembusan DPRD Kabupaten Purworejo pada Kamis (14/1) kemarin, memantik dukungan dari elemen masyarakat lain.
Dewan Kesenian Purworejo (DKP) menjadi salah satu organisasi yang dengan tegas telah memberikan dukungan. Secara resmi, DKP ternyata telah mengeluarkan surat perihal Penolakan Renovasi Monumen Perjuangan Tentara Pelajar Purworejo yang ditantandangani oleh Ketua DKP, Angko Setiyarso Widodo.
“Surat sudah disampaikan kepada Bupati Purworejo sebagai dukungan terhadap KMPP dan sejumlah elemen masyarakat yang menolak pelaksanaan renovasi Monumen Perjuangan Tentara Pelajar Purworejo,” kata Angko saat dikonfirmasi Jumat (15/1).
Dalam surat tersebut tertulis 5 poin pertimbangan DKP. Pertama, merobohkan Tugu Perjuangan Tentara Pelajar dan mengganti dengan tugu patung pelajar berseragam SD telah merusak nilai budaya masyarakat Purworejo yang selama ini sangat menghargai semangat juang para pendahulu yang telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kedua, Purworejo telah melahirkan banyak tokoh yang berperan aktif di daerah maupun nasional dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam segala bidang mulai dari seni budaya, hingga militer, bahkan diantaranya mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional. Perobohan patung-patung tersebut mengkhianati perjuangan tentara pelajar dan tokoh-tokoh asal Purworejo tersebut. Ketiga, sejumlah patung yang menggambarkan kisah kejuangan para pejuang tentara pelajar yang berada di Monumen Perjuangan Tentara Pelajar merupakan karya seniman Purworejo yang kebetulan juga seorang difabel Penggantian patung-patung tersebut tanpa seizin/sepengetahuan seniman, mengusik kebanggaan dan solidaritas seniman di Purworejo.
Keempat, Menurunkan dan mengecilkan lambang Garuda Pancasila yang merupakan tambang negara, ideologi bangsa dari atas monumen dan mengganti dengan patung pelajar SD merupakan pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia.
Kemudian yang kelima, Renovasi Tugu Perjuangan Tentara Pelajar oleh Bupati Purworejo terkesan tanpa konsep dan tidak melibatkan unsur masyarakat terkait dan mengabaikan masyarakat sebagai pemilik kedaulatan. (DNL)