Metro Times (Surabaya) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan keprihatinannya dan perasaan belasungkawa atas meninggalnya enam orang dokter yang menjadi korban pandemik virus corona COVID-19.
Menurut Khofifah, enam orang dokter tersebut telah mendedikasikan penuh waktu bahkan jiwanya untuk mencegah dan menghalau penyebaran secara massif virus corona COVID-19 di Indonesia. Khofifah menyebut keenam orang dokter tersebut sebagai pahlawan kesehatan.
“Atas nama pribadi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya para pahlawan kesehatan tersebut,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (23/3).
“Semoga Allah SWT mewafatkan dalam kondisi sebagai seorang syuhada. Aamiin. Terimakasih atas dedikasi kepada bangsa dan negara ini,” tambah dia.
Khofifah juga mengunggah ucapan belasungkawanya tersebut di akun Instragam pribadi miliknya @khofifah.ip beserta foto enam orang dokter tersebut.
Seperti diketahui, PB Ikatan Dokter Indonesia merilis enam orang dokter yang meninggal saat melaksanakan tugasnya melawan virus corona yaitu dr Hadio Ali SpS, IDI cabang Jakarta Selatan ; dr Djoko Judodjoko, SpB, IDI cabang Kota Bogor ; dr Laurentius P, SpKJ, IDI cabang Jakarta Timur ; dr Adi Mirsaputra SpTHT, IDI cabang Kota Bekasi ; dr Ucok Martin SpP, IDI cabang Medan ; dan dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat.
Lebih lanjut Khofifah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing) dan isolasi mandiri di rumah masing-masing untuk mencegah kembali jatuhnya korban dan penyebarluasan virus corona di Jawa Timur.
“Tolong patuhi himbauan ini, tidak usah keluar rumah kalau memang tidak dirasa perlu dan bukan hal yang urgen. Kita bantu para tenaga medis, paramedis dan semua yang terlibat dalam pelayanan medis dengan tetap tinggal di rumah,” ujarnya. (nald)