Metro Times (Magelang) Gunung Tidar terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini sendiri menjadi satu-satunya gunung yang berada di tengah-tengah kota. Dan Gunung Tidar ini disebut-sebut juga sebagai Pusat Tanahnya Jawa, dan tidak sedikit orang menyebutnya dengan nama Pakuning Jawa.
Gunung Tidar sendiri memiliki ketinggian 503 mdpl, yang dapat di tempuh dengan anak tangga tidak lebih dari 30 menit. Dari perjalanan menuju puncak Gunung Tidar, nantinya akan melewati beberapa tempat yang diangap kramat. Seperti Makam Syekh Subakir, setelah itu akan menemui Makam Kyai Sepanjang. Sementara di puncak terdapat makam di area pohon beringin besar dengan nama R. Pangeran Purboyo. Sementara di bagian lain puncak juga terdapat satu (1) makam dengan bangunan Kubah Kerucut Kuning yang tinggi, diketahui sebagai makam Kyai Semar atau Kyai Ismoyo.
Tidak hanya itu saja, di puncak juga terdapat juga tugu yang berada tepat di tengah tanah lapang dan di kelilingi pagar. Dan kebanyakan orang menyebutnya tugu tersebut sebagai Pakunya Jawa.
Wartawan metrotimes.news ketika mendampingi Bakal Calon (Balon) Walikota Magelang 2020 dari PDI Perjuangan, Endro Yuwono, menyusuri Gunung Tidar dari mulai naik ke puncak gunung dan kembali ke bawah lagi, ada beberapa pertanyaan mengenai Gunung Tidar, Jumat (3/2) siang.
Dikatakan oleh Endro Yuwono, adanya Gunung Tidar di Kota Magelang adalah khas tersendiri. Karena dengan adanya Gunung Tidar ini mampu menyedot pengunjung dari mulai pengunjung yang berasal dari Magelang sendiri, dan bahkan pengunjung dari luar daerah.
“Karena covid-19 saja Gunung Tidar ini untuk sementara di tutup untuk pengunjung. Padahal biasanya, sangat banyak sekali pengunjung dari dalam kota maupun luar Kota Magelang,” terang Endro Yuwono.
Ditambahkan oleh Endro, kebanyakan pengunjung dari luar daerah datang ke Gunung Tidar adalah dalam rangka Wisata Religi. Dengan tujuan utama adalah Makam Syekh Subakir dan Makam Kyai Ismoyo atau Kyai Semar.
“Daya tarik Gunung Tidar adalah Wisata Religi. Dan ini banyak menyedot pengunjung dari luar daerah. Tidak hanya siang saja pengunjung ke lokasi makam tersebut, malam pun juga sangat banyak,” kata Endro.
Sudah menjadi keharusan, Gunung Tidar ini dikelola dengan baik. Karena menurut Endro, Pusatnya Tanah Jawa ya Gunung Tidar ini.
“Kita promosikan lebih baik lagi, tidak menutup kemungkinan wisatawan dari luar negeri kalau ke Magelang tidak hanya Candi Borobudur saja tujuannya. Namun juga Gunung Tidar juga menjadi salah satu tujuannya,” jelasnya.
Ada nilai budaya yang lebih dengan Gunung Tidar di Kota Magelang. Maka Endro berkomitmen ingin membuat Gunung Tidar ini menjadi tujuan utama para wisatawan dari luar daerah dan luar negeri.
“Kalau Gunung Tidar dirawat dengan baik. Kalau Gunung Tidar dikelola dengan baik. Kalau Gunung Tidar ditambah olahan-olahan tangan yang baik untuk membuat daya tarik pengunjung. Maka secara otomatis akan mengangkat perekonomian Kota Magelang dan warga masyarakat sekitar Kota Magelang. Jadi, ayo kita buat lebih bagus lagi Gunung Tidar ini, karena seni budaya di Gunung Tidar ini sangat bagus sekali” tegasnya. (rif)