- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Hj Fatimah Verena Ptrihastyari Agus Bastian SE mengatakan mata sebagai alat vital penglihatan karena mata memiliki fungsi yang utama dalam menerima informasi. “Maka pentingnya menjaga kesehatan mata dan harus waspada jika terjadi gangguan penglihatan, segeralah berkonsultasi, sehingga bisa diketahui sedini mungkin,” harap Fatimah saat paparan secara virtual pada kegiatan sosialisasi penanganan kegawatdaruratan mata di comen center Dinas Kominfo Kabupaten Purworejo Senin (10/5).

Kegiatan yang diselenggarakan Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah tersebut diikuti TP PKK Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen. Fatimah Agus Bastian sebagai narasumber memamaparkan materi tentang peran PKK dalam penanggulangan gangguan penglihatan di Kkabupaten Purworejo. Turut mendampingi Wakil Ketua Dra Erna Setyowati Said Romadhon, Dra Titik Mintarsih MPd, sekretaris Maini Widarto, dan sejumlah pengurus PKK kabupaten.

Dijelaskan Fatimah, tanda dan gejala gangguan penglihatan antara lain mata merah, nyeri dan bengkak pada mata, terjadi penurinan tajam penglihatan, sering sakit kepala, kemunduran penglihatan pada senja hari, dan ada bitnik putig diorang-orangan mata. Ggangguan penglihatan bisa disebabkan katarak, dan bisa disebabkan kelainan refraksi. Untuk katarak harus dilakukan tindakan operasi. Sedangkan kelainan refraksi merupakan kelainan mata terbanyak yang terjadi di masyarakat. Jenis kelainan refraksi yakni rabun jauh, rabun dekat, silindris, dan rabun dekat usia lanjut.

Menurutnya, untuk mencegah gangguan refraksi yakni mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung vitamin antara lain wortel, ikan, kacang-kacangan, jeruk, sayuran hijau, ubi jalar, daging sapi, telur, dan minum air putih. “Selain itu menerapkan perilaku hidup sehat antara lain membaca dalam posisi duduk, penerangan cukup, jarak baca 30 cm, mengistirahatkan mata selama 1 – 2 jam, setelah aktifitas mata pada jarak dekat seperti membaca, menonton tv, komputer, dan gaged hp,” jelas Fatimah.

Dikatakan Fatimah, peran PKK dalam penanggulangan gangguan penglihatan yakni sosialisasi melalui kader PKK tentang penanggulangan gangguan penglihatan, bekerjasama dengan kader, Posbindu dan juga swasta dalam pemeriksaan mata, menyebarluaskan informasi tentang pelaksanaan operasi katarak, menggunakan alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja atau beraktifitas yang berisiko terjadi trauma/gangguan penglihatan.

ads

Disamping itu, juga mengurangi atau membatasi kontak terhadap paparan risiko lingkungan yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, bekerjasama dengan petugas puskesmas dalam rangka survailans gagguan penglihatan, bekerjasama dengan petugas puskesmas dalam rangka deteksi dini gagguan penglihatan, kampanye Germas A (aktifitas fisik) B ( makan buah dan sayur) C (cek kesehatan secara berkala).

Sementara itu Kepala seksi pelayanan BKIM dr Herti Rachmawanti MKes mengatakan, sosialisasi ini dilaksnakan secra virtual karen masih dalam masa pandemic covid-19. Sosialisasi sudah dilakukan di kabupaten kota dengan tatap muka, namun untuk Purworejo dan kebumen karena adanya pandemi sehingga baru bisa dilaksanakan secara virtual. Tujuan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada TP PKK tentang gangguan penglihatan dan pentingnya menjaga Kesehatan mata. Berdasar data di Jawa Tengah gangguan peglihatan mencapai 3,1 persen melebihi data nasional yang mencapai 2 persen lebih. Sehingga untuk menurunkan angka tersebut dilakukankerjasama dengan TP PKK kabupaten kota di Jawa Tengah. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!