Metrotimes, Kendal – Sebanyak 800 bingkisan dibagikan PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) selaku pengelola Obyek Wisata Pantai Cahaya kepada warga Desa Sendangsikucing Kecamatan Rowosari yang merupakan lokasi dari Pantai Cahaya.
Pembagian ratusan bingkisan ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi kami dengan warga desa setempat.
Ratusan bingkisan lebaran yang dibagikan tersebut berisikan beras ketan dan gula pasir. Humas Pantai Cahaya, drh Viean mengatakan, pihak manajemen Pantai Cahaya sangat mendukung kearifan lokal warga Desa Sendangsikucing.
“Biasanya pada saat lebaran, warga Desa Sendangsikucing mempunyai tradisi membuat lepet dari bahan beras ketan sehingga kami ingin ikut serta menghidupkan tradisi lokal ini,” kata Viean, Kamis (27/4).
Dia juga menyampaikan, pada lebaran tahun ini, tepatnya pada tanggal 2 hingga 9 Mei 2022, Pantai Cahaya menerima kunjungan wisatawan dengan kapasitas 100%. Pihaknya menyambut dengan baik dan dengan hati-hati dibukanya kembali obyek wisata dikarenakan masih dalam situasi pandemi.
“Kami sudah mengantisipasi untuk pengetatan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan Instruksi Bupati Kendal Nomor 13 tahun 2022. Kami juga konsisten dalam mempertahankan sertifikasi CHSE sebagai bentuk keseriusan kami dalam mendukung program pemerintah dalam pengendalian pandemi,” ungkapnya.
Dalam mempersiapkan dibukanya secara total obyek wisata yang dikelolanya, pihak manajemen menambah fasilitas pendukung, memperbaiki sarana dan prasarana, hingga memastikan kebersihan lingkungan yang nyaman dan aman serta menambah beberapa warung makan di dalam objek wisata.
Sebagai pelengkap, pihaknya juga menghadirkan musik akustik dan pada tanggal 4, 8 dan 9 Mei 2022, sebagai hiburan pengisi suasana. “Kami imbau pengunjung yang datang pada saat lebaran tahun ini di Pantai Cahaya untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di Pantai Cahaya,” ucapnya.
Dia berharap pada liburan lebaran tahun ini ekonomi terutama di bidang pariwisata dapat pulih kembali dan berharap pula setelah lebaran kasus pandemi Covid juga terkendali sehingga sebagai penyedia tempat wisata dapat meneruskan program-program yang terhenti selama kurang lebih 2,5 tahun.