MetroTimes – Kehadiran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) menjadi salah satu bagi dalam pembangunan pertanian. Bahkan kini pemerintah mendorong optimasi peran P4S untuk menggaet milenial untuk terjun ke dunia pertanian.
Keberadaan P4S berawal tahun 1990 atas inisiatif petani membentuk posko pelatihan/permagangan bagi petani di perdesaan. Kemudian sesuai perkembangan, pemerintah membuat peraturan dan pedoman. Salah satunya, Peraturan Menteri Pertanian No. 33/Permentan/SM.230/7/2016 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya.
Dalam Permentan tersebut menjelaskan bahwa P4S adalah kelembagaan pelatihan dengan metode permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok.
Hingga kini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian telah menumbuhkembangkan hampir 1.000 P4S yang tersebar di seluruh propinsi Indonesia. Hadirnya P4S merupakan mitra bagi pemerintah yang selama ini mengandalkan Balai Pelatihan dan Balai Penyuluhan sebagai tempat pengembangan sumberdaya manusia pertanian.
Beberapa P4S, bahkan sudah digunakan untuk magang petani mancanegara. Tentu saja termasuk kategori handal mendukung kelembagaan SDM di Indonesia. “Peran duta milenial dan P4S di masyarakat sangat penting untuk mentransfer ilmu kepada petani sesuai perkembangan dunia pertanian saat ini,” kata Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, Selasa (29/9).
Bustanul menegaskan, pihaknya terus berupaya mengembangkan dan mendorong agar pengelolaan P4S berkembang terus dengan baik. Bahkan ke depan melibatkan generasi muda untuk menciptakan regenerasi pertanian yang dapat memajukan pertanian di Indonesia.
Sebagai upaya meningkatkan kompetensi pengelola P4S dalam mengelola kelembagaan secara profesional dan handal, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menggelar Pelatihan Online (E-Training) Pengelolaan Kelembagaan P4S dengan Metode E-Learning selama 5 hari (28 September-2 Oktober 2020). Pesertanya sebanyak 55 orang/P4S berasal dari 21 Kab./Kota Provinsi Jawa Timur.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, senantiasa memberikan motivasi dan semangat terhadap duta-duta milenial pertanian dan P4S. Duta milenial dan P4S diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk berwirausaha juga turut membantu pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, dengan mempercepat bimbingan kepada masyarakat, khususnya berkaitan program Kementerian Pertanian.
“Kami berharap program tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat di lapangan yang otomatis juga mempercepat dampak positif pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19 pertanian tetap harus berjalan, dan terus berupaya mengoptimalkan SDM pertanian merupakan respons Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terhadap arahan kebijakan Presiden Joko Widodo bahwa pembelajaran klasikal perlu didorong berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (Distance Learning). (nald)