Metro Times (Wonosobo) – Garda Masyarakat Wonosobo Bersatu pagi ini rabu (25/11), melaksanakan unjuk rasa menuntut Izin FPI dibekukan secara nasional dan nenolak Safari dakwah provokativ Rizieq Shihab.
Kegiatan berpusat di taman Plaza Dieng Boluevard Kabupaten Wonosobo, unjuk rasa ini dihadiri oleh masyarakat umum, mahasiswa, aktivis, pedagang, serta ojek Online total hanya 87 orang, mengingat harus sesuai prokes yang berlaku.
acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya,sholawatan Asyhgil, puncaknya Orasi- orasi penolakan FPI di semua wilayah Indonesia pada umumnya.
Dalam Orasinya Muhammad Kurnianto menyampaikan pesan – pesan yang efektif dan maksimal. ” Kami mendukung langkah tegas TNI,POLRI dan Pemerintahan yang sah mengganyang Radikalisme seperti FPI,HTI dan gerombolan Separatisme lainya, Kalau kelompok – kelompok ini dibiarkan bisa menjadi pemberontak negara, maka dari itu kami masyarakat cinta damai mohon pemerintah membekukan Izin gerombolan FPI.”
Dalam penyampaianya, Muhammad Kurnianto juga tetap berprinsip bahwa FPI perusak negara.” Kami memohon kepada pemerintah untuk membekukan izin FPI, maka diawali dari masyarakat wonosobo inilah suara kami didengar oleh pusat. Ceramah pecah belah, penjarahan khas FPI, perusak fasilitas umum seperti itu memperihatinkan maka dari itu kami mendukung TNI dan POLRI menindak keras gerombolan FPI, dan sampai titik darah penghabisan kita akan lawan pengkhianat Negara,” Ungkapnya saat diwawancarai Metro Times.
Rangkaian acara berjalan dengan damai,diakhiri dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri, serta pembakaran Poster Rizieq Shihab gembong FPI.
Kapolres Wonosobo menyampaikan himbuan agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan, memohon masyarakat bersinergi melawan Pandemi, dan menjaga kedamaian.
Ditutup dengan Dandim 0707,dengan apresiasi masyarakat wonosobo bersama-sama melawan radikalisme, serta membantu TNI POLRI dalam menindak keras gerombolan FPI.(Arr)