- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr. (Han) melaksanakan vaksin covid-19 di Rumkit tk. IV Prof Soebijanto Djojohadikusumo Kesehatan Akmil bersama personel Militer Akmil, Rabu (03/02).

Gubernur Akmil melaksanakan vaksinasi covid-19 sesuai prosedur mulai dari pos I sampai dengan pos IV. Setelah lulus dari pemeriksaan kondisi umum yang meliputi pemeriksaan suhu badan, tekanan darah dan frekuensi nadi, lalu menuju pos I untuk proses pendaftaran dan verifikasi data melalui aplikasi ‘Peduli Lindungi’ (p-care).

Setelah itu, kemudian ke pos II untuk screening/penapisan yaitu penggalian riwayat penyakit (anamnesis). Di pos ini Gubernur Akmil dan personel Militer Akmil penerima vaksin yang lain akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid).

“Di pos II ini akan diberikan pertanyaan sebanyak 16 item termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu item saja yang tidak memenuhi syarat, maka tidak diperbolehkan untuk dilakukan vaksinasi”, ungkap Lettu CKM drg. Wira Gusti Ngurah Komang, selaku Kepala FKTP Balai Kesehatan Panca Arga Akmil.

Jika lolos dari screening di pos II, maka tahapan berikutnya adalah penyuntikan vaksin covid-19 yang berada di pos III dimana dalam prosesnya dilakukan penyuntikan 0,5cc larutan vaksin ke dalam otot bahu lengan kiri.

ads

Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 – 60 menit di pos IV. Observasi ini untuk melihat gejala ikutan yang muncul setelah pemberian vaksin atau disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

“Selama masa observasi ini, akan dipantau gejala ikutan yang muncul pasca pemberian vaksin. Jika timbul gelala ikutan seperti mual, nyeri sendi, nyeri otot, alergi/ biduran sampai dengan pingsan/syncope karena ketakutan terhadap proses penyuntikan maka akan mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh tim dokter,” sambungnya.

Kakes Akmil Letkol Ckm dr.Wijiono, So.OT. (K).,Hip & Knee, menegaskan, gejala ikutan yang muncul atau KIPI tidaklah membahayakan. Biasanya gejala yang muncul adalah mulai gejala lokal nyeri di daerah penyuntikan, gejala umum seperti nyeri sendi (athralgia), nyeri pada otot (myalgia) maupun alergi.

“Kita juga sudah praktekkan dalam simulasi bila muncul KIPI setelah disuntik, maka tim dokter akan melakukan pertolongan lebih lanjut dan ini bisa ditangani oleh tim dokter yang bertugas,” imbuhnya menandaskan.

Dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19  sejauh ini seluruh organik Akmil belum ada keluhan KIPI, semua dalam keadaan sehat dan aman. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menindungi kita semua. Amiin. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!