MetroTimes (Kab. Jember) – Sebagai upaya membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi khususnya di kawasan pesisir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Pantai Puger Kabupaten Jember, Jumat (5/11).
Pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah meninjau pelaksanaan vaksinasi yang menyediakan lebih dari 500 dosis vaksin Sinovac bagi masyarakat pesisir dan nelayan di kawasan Puger. Selanjutnya, sebagai agenda tahunan, mantan Menteri Sosial RI tersebut juga mengikuti kegiatan ‘Beach Clean Up’ atau bersih-bersih pantai yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadiskanla) Prov. Jatim Diah Wahyu Ermawati, Kadishub Jatim Sunyono, Bupati Jember Hendy Siswanto, Wakil Bupati Jember Balya Firjaun Barlaman, Dandim 0824/Jember, Letkol Inf La Ode M Nurdin, Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin, Warek Jember Prof. Bambang Kuswandi, beberapa Kepala OPD dilingkup Pemprov Jatim serta jajaran Forpimda Kabupaten Jember.
Mengambil tema ‘Masyarakat Pesisir Berdaya, Sehat dan Bangkit’, Gubernur Khofifah menyampaikan, kegiatan bersih-bersih pantai ini merupakan upaya yang digalakkan oleh Pemprov Jatim untuk mengajak masyarakat menjaga lingkungan khususnya keversihan pantai dan pesisir.
“Untuk itu kami sangat mengharapkan sinergitas antar semua instansi baik Pemkab Jember, Pemprov Jatim hingga Pemerintah Pusat dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pelabuhan perikanan Puger. Peran aktif masyarakat menjadi hal sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pesan Khofifah.
Selain itu, pada kunjungan kerja tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan hibah peralatan untuk melaut dan budidaya, serta mengolah hasil perikanan bagi masyarakat pesisir di wilayah Pantai Puger Jember.
Hibah tersebut antara lain 200 paket sembako secara simbolis dan upah harian petugas kebersihan untuk 60 orang selama dua hari, masing-masing Rp.300.000, yang diberikan secara simbolis kepada 5 orang. Selain itu beberapa bantuan hibah alat juga diberikan, antara lain Grill Net 82 unit kepada KUB Akar Laut, Trammel Net sebanyak 64 unit kepada KUB Jaring Sutra, alat pengolahan Ikan kepada 2 kelompok yaitu Poklahsar Ekonomi Puger Bahri dan Poklahsar Ar-rohmah.
Selain itu bantuan Hibah budidaya Udang juga diberikan kepada Pokdakan Ulam Makmur, serta hibah bahan praktek dan percontohan Budidaya Air Tawar melalui Bimtek budidaya ikan air tawar kepada 29 kelompok, yang diberikan secara simbolis.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim akan memberikan support dalam bentuk bantuan keuangan (BK) guna tambahan infrastruktur di kawasan Puger Jember. Hal tersebut senada dengan permintaan Bupati Jember, agar disediakan docking kapal serta breakwater bagi kebutuhan para nelayan agar tidak khawatir terhadap pasang surut air laut.
“Hari ini saya minta Pak Bupati Jember untuk menyampaikan proposal RAB untuk pengemvangan infrastruktur kawasan Puger, bantuan sebesar Rp 10 Milyar, untuk mendirikan Docking Kapal dan tambahan break water. Saya minta segera koordinasikan dengan Kadishub dan Kadiskanla bersama dengan tim teknis dari Bupati Jember,” ujar Khofifah.
Disisi lain, Khofifah menambahkan, di masa pandemi Covid-19 saat ini, sektor yang tidak mengalami kontraksi ialah sektor pertanian dan perikanan. Khofifah berharap, kegiatan pembersihan sampah di pesisir laut tersebut tidak hanya dilakukan pada saat tertentu saja, melainkan menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh masyarakat Puger dan umumnya Jawa Timur.
“Potensi ini akan bisa menjadi tumbuh kembang, karena bisa menjadi destinasi yang indah di kawasan Puger ini,” pungkas Khofifah.
Khofifah menyampaikan, kegiatan ‘Beach Clean Up’ tersebut sekaligus merupakan upaya pemberdayaan masyarakat, dimana para peserta mendapatkan upah sebesar Rp.150.000,00 untuk setiap orang per harinya selama dua hari.
Senada yang disampaikan Gubernur Khofifah, Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim kepada masyarakat khususnya di wilayah Puger. Dirinya menambahkan, kebutuhan akan Docking Kapal bagi nelayan Puger menjadi hal terpenting. Menurutnya, saat ini kondisi nelayan yang memiliki kapal,apabila air laut pasang haruslah menarik kapal tersebut ke daratan.
“Kami berharap dengan adanya tempat kapal bersandar (docking kapal), kualitas ikan juga menjadi lebih baik karena tidak harus menyentuh tanah melainkan bisa langsung ke dermaganya,” kata Hendy.
Dikesempatan yang sama Kadiskanla Jatim Diah Wahyu Ermawati juga mengatakan, pihaknya akan terus berupaya, berinivasi serta bersinergi dalam sektor kelautan dan perikanan serta berkomitmen terhadap pengelolaan nol hingga 12 mil laut wilayah Jatim termasuk didalamnya ialah wilayah pesisir.
“Program-program strategis telah kami susun dalam upaya pemanfaatan dan pemberdayaan sektor perikanan dan kelautan demi tercapainya masyarakat pesisir yang berdaya, sehat dan bangkit,” ujar Erna.
Selain ‘Beach Clean Up’, ada beberapa program yang telah dicanangkan oleh Diskanla Jatim antara lain ialah program revitalisasi pelabuhan perikanan, pemulihan sumbedaya ikan melalui ‘Underwater Restocking’, pemberian bantuan hibah alat penangkapan ikan, penguatan produksi budidaya laut serta peningkatan daya saing produk hasil olahan UMKM.
Dimana potensi kelautan dan perikanan Jawa Timur besar, dengan memiliki luas laut mencapai 126.672 kilometer persegi, dengan melintasi 22 Kabupaten/Kota berpesisir dari total panjang pantai sebanyak 3.498 kilometer.
Dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan Provinsi Jawa Timur didukung oleh sekitar 240.000 orang nelayan, 59.000 unit kapal penangkapan ikan, pembudidaya 276.000 orang, serta 288 unit pengolah ikan. Dimana pada tahun 2020, sektor kelautan dan perikanan mampu menghasilkan produksi perikanan mampu menghasilkan produksi perikanan tangkap sebanyak 80 ribu ton, dimana untuk sektor perikanan budidaya sebesar 1,2 juta ton. (nald)