Surabaya ( Metro Times ) – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank JATIM ) memaparkan kinerja Juli 2016 ( unaudited ) dalam acara Investor Summit 2016 yang bertempat di Convention Hall Grand City, Surabaya. Berdasarkan laporan keuangan Juli tahun 2016 ( unaudited ), Bank JATIM mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 15,30 % (YoY) atau sebesar Rp. 848,55 M. Sedangkan laba bersih sebesar 19,37 % (YoY) atau Rp. 612,32 M.
Kinerja keuangan Bank JATIM Juli 2016 ini menunjukan performa dan pertumbuhan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya ( Year on Year / YoY ). Diantaranya terlihat dari pertumbuhan penyaluran krefit sebesar Rp 29,29 trilyun ( naik 2,22 % YoY ), pendapatan bunga mengalami pertumbuhan sebesar Rp 2,79 trilyun ( naik 5,92 % YoY ). Dan untuk Dana Pihak Ketiga yang masih didominasi oleh dana murah yaitu Tabungan mengalami pertumbuhan sebesar Rp 12,08 trilyun atau naik 13,71 % ( YoY ). Dengan kenaikan dana murah tersebut, CASA rasio Bank JATIM tetap terjaga sebesar 70,56 % ( selama lebih dari 13 tahun, CASA rasio Bank JATIM berada di atas 65 % . Hal ini membuktikan bahwa bankjatim efektif dalam mengelola dana murahnya.
Rasio keuangan bankjatim posisi Juli 2016, antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,41 %, Nett Interest Margin (NIM) sebesar 6,65 %, Return On Asset (ROA) sebesar 2,96 %, Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) 72,32 %.
Direktur Utama R. Soeroso mengatakan “Peningkatan kinerja yang berhasil dibukukan ini berdampak positif dalam pertumbuhan saham BJTM di pasar modal”, dengan masih didominasi oleh Investor asing sebesar 65,81 % dan Investor domestic sebesar 34,19 % di akhirnya Juli 2016, harga dalam BJTM menembus level RP 695 pertumbuhan lembar dalam di harga penutupan tanggal 3 Agustus 2016. “Level tersebut menunjukkan tren positif kepercayaan masyarakat terhadap bankjatim menunjukkan tren positif kepercayaan masyarakat terhadap bankjatim” tentang R. Soeroso. ( ronald ). M