Metro Times (Purworejo) Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Jawa Tengah mempublikasikan hasil surveinya yang pertama untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purworejo Tahun 2020. Dari hasil survei itu diketahui bahwa Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Kuswanto-Kusnomo atau yang dikenal dengan Bung Tomo menjadi figur yang paling diinginkan masyarakat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, dibandingan dengan dua Bapaslon lainnya.
Secara persentase, Bung Tomo tercatat memperoleh 33 persen dan unggul tipis atas Bapaslon Petahana Agus Bastian-Yuli Hastuti (Bayu) yang memperoleh 32 persen. Selanjutnya untuk Bapaslon Agustinus Susanto-Rahmad Kabuli (Asli) memperoleh 4 persen.
“Sementara untuk masyarakat yang belum menentukan pilihan ada sebanyak 31 persen,” kata Trisna Dinata, Juru Bicara LSI Jawa Tengah didampingi Koordinator Survei, Puja, dalam Konferensi Pers Penyampaian Hasil Survei Pilkada Purworejo 2020 di Kohi Café Kutoarjo, Selasa (15/9).
Konferensi pers diikuti sejumlah media massa, perwakilan pelaku UMKM, pedagang pasar, dan masyarakat umum dari unsur lain.
Dalam paparannya, Trisna Dinata menyebut survei yang dilakukan di Kabupaten Purworejo melibatkan 58 tim survei mulai tanggal 5 hingga 11 September 2020. Jumlah responden sebanyak 3.200 orang yang tersebar di 16 kecamatan.
Adapun target atau capaian utama survei ada dua, yakni mengetahui bagaimana respons masyarakat dengan bupati saat ini, baik kedekatan maupun kepuasan, serta memunculkan figure yang dikehendaki masyarakat dalam kontestasi Pilkada 2020.
“Metode survei dengan dialog koperatif random sistem yang mencakup warga, baik di perkumpulan, pasar, tempat keramaian, rumah warga, pertanian, sektor birokrasi, dan lain-lainnya,” sebutnya.
Menurut Trisna, faktor kenaikan salah satu Bapaslon yakni Bung Tomo karena mendapat dukungan dari tokoh masyarakat agama yang terpandang yang dapat memberikan pengaruh langsung ke masarakat dengan jamaahnya. Selain itu juga kesantunan dari personal paslon dalam berpolitik.
Mengengai bagaimana masyarakat mengenal baik bupati, berdasarkan hasil survei responden yang menjawab ya sebanyak 38 persen, tidak 40 persen, dan tidak tahu 21 persen. Sedangkan mengenai kepuasan masarakat Purworejo dengan kepemimpinan bupati, responden yang menjawab ya sebanyak 37 persen, tidak 28 persen, dan tidak tahu 25 persen.
Krisna Dinata menyebut, faktor pengaruh penurunan elektabilitas terhadap pemerintahan sekarang (petahana), yakni karena masyarakat kurang merasakan sosok kehadiran pemerintah di saat pandemi. Dalam sektor pertanian terkait kesetabilan harga jual produk dan susahnya dalam mendapatkan pupuk. Selanjutnya susahnya perekonomian saat pandemi.
“Hasil (survei) ini masih sangat awal, jadi ini masih sangat fleksibel untuk berubah, masih bisa bergerak, tinggal bagaimana tim sukses menyikapi data itu. Apakah tim sukses menyikapi data itu dengan kerja keras atau tim sukses hanya leha-leha atau nglokro,” kata Koordinator Survei LSI Jawa Tengah, Puja.
Puja menambahkan bahwa dalam pelaksanaan suvei pihaknya menerapkan metode sedemikian rupa untuk menghindari adanya responden yang terafiliasi dengan salah satau Bapaslon tertentu. Selanjutnya, data hasil survei yang telah ada dapat digunakan sebagai acuan dalam pergerakan sebagai langkah starategi dalam menentukan peluang mana yang harus diambil. Selain itu juga cara menyikapi dari peluang tersebut di mplementasikan dalam sebuah program nyata yang dapat dirasakan masyarakat untuk mendapatkan simpatik dan juga suara yang terbaik dari masararakat. (dnl)