- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebanyak 10 desa wisata di Kabupaten Purworejo, Magelang, dan Kulon Progo yang menjadi penyangga Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur mendapat fasilitasi jaringan internet. Adanya fasilitas gratis tersebut diharapkan makin menggeliatkan masyarakat, khususnya pelaku ekonomi kreatif (Ekraf), untuk memanfaatkan digitalitasi dalam memasarkan produk-produknya sehingga turut mendongkrak sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian.

Acara Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Fasilitasi Jaringan Internet di DPSP Borobudur berlangsung di Joglo Pasar Menoreh Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Rabu (12/4). Hadir Plt Direktur Utama BOB, Agustin Paranginangin, bersama jajarannya, Kepala Dinporapar Kabupaten Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho, Plt Kepala Dinporapar Kabupaten Mageleng, Slamet Achmad Husein,Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, dan para kepala desa penerima fasilitasi.

Agustin Paranginangin saat ditemui usai acara menyebut, program fasilitasi internet gratis tahun ini merupakan kali kedua. Rencananya, program akan berlangsung 5 tahun dengan evaluasi setiap tahunnya.

” Kami sedang evaluasi yang satu tahun kemarin. Wajib (berkesimambungan), 10 desa ini minimal 5 tahun kita lihat (perkembangannya). Desa yang kita fasilitasi ini ada juga fasilitator untuk pendampingan NIB (Nomor Induk Berusaha), pendampingan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), kita kerjasama dengan BPOM, kabupaten/kota, kemudian juga dengan universitas,” sebutnya.

ads

Menurutnya, koneksivitas memadai menjadi salah satu factor penting dalam pengembangan pariwisata dan Ekraf. Jika dahulu konektivitas itu identic dengan akses fisik, kini koneksivitas akses nonfisik menjadi lebih utama.

“Dengan cara menjual produk secara online, maka konektivitas telekomunikasi ini jadi salah satu program di BOB,” katanya.

Selain 10 desa tersebut, lanjutnya, nantinya juga ada kemungkinan untuk penambahan desa pemerima akses internet gratis.

“Ada, harus bertambah, target kita 5 tahun, lalu, kita geser lagi ke desa yang lain. Kan nanti semua desa merasakan manfaatnya,” lanjutnya.

Diungkapkan, fasilitasi ini diberikan untuk wilayah atau desa yang akses internetnya belum memadai. Dengan adanya program ini BOB berharap akan muncul para pelaku Ekraf yang melek digital.

“Dengan tersambungnya konektivitas secara digital membawa dampak tidak hanya ke pemasaran, tapi bagaimana di desa muncul pelaku ekraf yang melek digital. Dengan melek digital waktu bisa lebih singkat dengan menjual produk secara digital,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pengembangan Ekraf di desa wisata penerima fasilitasi perlu dilakukan lantaran Ekraf merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dalam memajukan pariwisata.

“Kegiatan pariwisata nilai ekonominya lebih besar kalau ekraf ikut berkembang, maka BOB melakukan fasilitasi internet. Harapannya yang dilakukan bisa dimanfaatkan dengan baik, jika ada jaringan yang tidak handal informasikan kepada kami. Apa yang bisa kita koordinasikan kedepan harus terus dikomunikasikan, khususnya di wilayah Magelang, Purwprejo dan Kulonprogo,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinporapar Kabupaten Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho menyampaikan, menyambut baik adanya keberlanjutan program BOB. Menurutnya, ada 4 desa di Kabupaten Purworejo yang mendapat akses internet gratis, yakni Desa Pandanrejo, Sedayu, Cacaban Kidul, dan Benowo.

“Empat desa itu ada di 3 kecamatan. Adanya program ini akan kami tindak lanjuti dengan bersinergi memberikan pelatihan kepada pelaku Ekraf mengenai digitalisasi,” ungkapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!