Metro Times (Bantul) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, Aris Suharyanta diisukan tidak melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) serta suka main proyek. Namun, setelah dikonfirmasi langsung, Aris memberikan bantahan terkait dengan isu tersebut.
Aris mengatakan, dirinya sudah melaporkan LHKPN, namun memang masih menunggu verifikasi dari Jakarta.
“Sudah kok. Saya merasa itu setelah menjadi pejabat sejak 2017 itu setiap tahun selalu rutin melaporkan LHKPN, baik penambahan maupun pengurangan harta kekayaan pasti saya sampaikan, dan jika dibutuhkan saya bisa cari dokumennya. Ini tadi staf kita sudah mengirimkan cuma jawaban dari Jakarta itu menunggu diverifikasi, jadi tidak ada masalah,” kata Aris saat dikonfirmasi metrotimes di kantornya, Selasa (9/5/2023).
Aris menyampaikan jika harta kekayaannya tidak melimpah. Aris juga mengaku hanya punya 2 mobil yakni Daihatsu Taft tua, dan Suzuki XL7 yang dibeli secara kredit. “Kita kekayaan nggak melimpah, kita kekayaan selama ini cuma mengandalkan dari gaji resmi aja, kebetulan istri juga kerja, istri punya warisan, saya juga punya. Sebetulnya pola hidup kita maupun penghasilan kita saya merasa wajar-wajar saja, tidak ada yang berlebihan, tidak punya harta yang begitu spektakuler harganya, mobil mewah kita nggak ada, kemarin beli mobil suzuki aja kita kredit baru selesai akhir tahun kemarin baru lunas,” terang Aris.
Ketika ditanya terkait rumahnya yang berada di Jln Bonawati Bantul, yang dinilai luas dan mewah, kata Aris, bahwa tanah dan rumahnya yang ada di jalan Banowati, Bantul seharga Rp 800 juta adalah miliknya yang dibeli secara pribadi dan bukan warisan. “Itu beli sendiri, itu sudah lama,” sebutnya.
Sementara, terkait isu suka main proyek, Aris juga memberikan bantahan. Aris juga memastikan tidak pernah ada rekanan yang bekerja sama dengan dinas yang dipimpinnya. “Itu isu dimana, silahkan tanya rekanan di Bantul kalau memang salah satu pernah kerjasama dengan siapa silahkan disebutkan. Jadi selama saya disini kondusif, kondusifitas terkait dengan lelang pekerjaan itu semua sudah berjalan sendiri-sendiri, kita tidak ada koordinir, apapun itu, boleh dicek, diklarifikasi ke salah satu rekanan silahkan,” jelasnya.
Sebelum pindah ke DPUPKP, Aris diketahui merupakan Kepala Dinas Perhubungan. Aris pindah ke DPUPKP setelah 5 tahun berada di Dishub. Selama di Dinas Perhubungan, Aris juga diisukan suka main proyok.
“Saya di Dishub 5 tahun lebih, sampai 2022, lalu pindah disini, disini mulai September, baru 9 bulan. Ini pekerjaan juga belum ada yang kita lelangkan, jadi kalau isu” itu jelas tidak benar,” tandasnya. (dnl)