- iklan atas berita -

Metro Times (KULON PROGO) Insiden lolosnya pria tanpa identitas yang berhasil menerobos otoritas pengamanan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi rapor merah sistem keamanan di bandara tersebut. Pasalnya, bandara tersebut bertaraf internasional yang kerap diakses tamu-tamu kenegaraan.

Lelaki yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bisa masuk ke area lobi keberangkatan menggunakan sepeda motor berpotensi membuat pengunjung bandara was-was dan tidak nyaman. Longgarnya pengamanan bandara otomatis mengancam pengunjung dan calon penumpang di bandara yang tengah bergeliat pasca pandemi saat ini.

Sesuai dengan aturan yang dibuat sendiri oleh otoritas bandara, area keberangkatan YIA tidak bisa diakses kendaraan roda dua. Bahkan, kendaraan roda empat dibatasi waktunya untuk menurunkan penumpang di titik drop zone. Diseberang drop zone memang ada area parkir VIP Kokapura Avia, namun tidak semua kendaraan bisa parkir di area tersebut.

Kondisi tersebut mendapat tanggapan dari Raden Muhammad Abdullah, selaku masyarakat sekaligus anggota DPRD Kabupaten Purworejo yang kerap menggunakan bandara YIA. Ia mengaku, pasca peristiwa lolosnya seorang pria menggunakan sepeda motor roda dua yang diketahui ODGJ membuatnya harus berpikir panjang untuk berpergian lewat YIA.

“Lolosnya ODGJ hingga area terlarang untuk roda 2 membuat sistem keamanan YIA perlu dipertanyakan,” katanya, Selasa (9/5/2023).
Selain itu, lanjut Abdullah, dugaan pemukulan dan penganiayaan terhadap ODGJ yang dilakukan oleh sejumlah petugas bandara tidak perlu terjadi. Hal itu menjadi preseden buruk bagi bandara di Indonesia.

ads

“Apalagi pria itu ODGJ, kok justru dipukul dan dianiaya. Jadi saya menilai sistem keamanan di YIA sangatlah buruk serta perlakuan para anggota itu tidaklah manusiawi,” tandas Abdullah.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria tanpa identitas nekat mengendarai sepeda motor menerobos penjagaan keamanan Bandara YIA Kulon Progo hingga memasuki Drop Zone terminal keberangkatan, Jumat (5/5/2023) malam. Namun, pria muda yang mengenakan sarung tersebut berhasil diamankan dan harus menerima sejumlah bogem mentah dari petugas keamanan setempat.

Insiden yang cukup mengejutkan para pengunjung bandara tersebut sempat terekam kamera sejumlah wartawan dari Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo, baik cetak, online, maupun televisi, yang kebetulan sedang berada di lokasi kejadian.

Berdasarkan pantauan di lokasi diketahui, kronologi kejadian bermula saat pria berambut panjang itu masuk ke area drop zone terminal keberangkatan Bandara YIA sekitar pukul 19.30 WIB. Tidak diketahui dari arah mana ia masuk dan memarkirkan sepeda motornya. Ia justru sempat mengajak ngobrol dengan 6 wartawan yang tengah duduk-duduk di kursi usai melakukan peliputan. Dari nada komunikasinya, ia tampak seperti orang linglung layaknya ODGJ.

Tidak berselang lama, sejumlah petugas keamanan bandara yang terdiri atas Avsec, Polisi, TNI, serta petugas patroli lain mendekat dan meminta pria itu meninggalkan lokasi yang masuk zona larangan sepeda motor tersebut. Petugas lalu meminta pria untuk menunjukkan lokasi parkir sepeda motornya. Ia sempat mengelak, tetapi akhirnya bersedia menunjukkan sepeda motor yang diparkirnya tidak jauh dari Drop Zone. Namun, beberapa meter sebelum sampai lokasi, ia berlari hendak kabur. Kejar-kejaran terjadi hingga pria itu berhasil dibekuk di dekat sepeda motornya.

Sang pria pun tersungkur. Namun, kendati sudah meminta ampun berkali-kali, petugas masih mekalukan tindakan dengan memberikan pukulan dan tendangan.

Sejumlah wartawan terus mengikuti dan merekam aksi penangkapan tersebut dan sempat mengingatkan petugas agar pria yang sudah tidak berdaya itu tidak terus dihajar. Namun, beberapa petugas justru melarang wartawan untuk meliput dan merekam video.

Salah satu petugas berseragam TNI juga sempat beradu argumen dengan wartawan metrotimes.news dan meminta agar video hasil rekaman wartawan dihapus. Saat ditanya wartawan, oknum TNI itu mengaku dari Kodim sekitar bandara.

Tak berhenti sampai disitu, beberapa saat setelah adu argumen itu, ada satu petugas lain yang mendatangi rombongan wartawan dan meminta agar dapat bertemu dengan atasan mereka. Wartawan diminta menunjukkan kartu pers dan sempat tertahan hampir satu jam di posko bandara sebelum akhirnya diperbolehkan pulang oleh General Manajer (GM) bandara yang dihubungi melalui telepon.
(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!