Metro Times (Purworejo) RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo kembali melanjutkan Program Bulan Peduli Bibir Sumbing pada tahun 2023. Ada sebanyak 6 anak penderita bibir sumbing atau celah bibir lelangit (CBL) yang akan dioperasi secara gratis pada Senin (20/3) mendatang.
Koordinator program Bulan Peduli Bibir Sumbing, dr Arlita Tri Sulistyandar, menyebut para pasien yang sudah mendaftar dilakukan screening terlebih dahulu dan orang tua pasien mendapat penyuluhan tentang perawatan sebelum dan sesudah operasi pada Rabu (15/3).
“Hari ini kegiatannya adalah skrining, dengan mendatangkan pasien yang sudah mendaftarkan ke poli bedah mulut, kita harus screening dulu, mana yang sudah waktunya operasi, mana yang secara kesehatan itu sudah memenuhi syarat untuk dilakukan operasi, kemudian ada penyuluhan-penyuluhan dari sejumlah pihak, penyuluhan perawatan sebelum operasi dan pasca operasi, kemudian ada bantuan nutrisi untuk pasien bibir sumbing,” kata dokter gigi Arlita saat ditemui pada sela-sela penyuluhan dan screening di auditorium RSUD dr Tjitrowardojo.
Menurutnya, program ini merupakan kali kedelapan yang diselenggarakan di RSUD Tjitrowardojo. Sejauh ini, melalui program ini telah dioperasi sebanyak 60 pasien anak bibir sumbing dan celah langit-langit.
“Ini program bulan peduli bibir sumbing yang ke-8 kalinya, dengan jumlah pasien yang sudah kami operasi 60 anak pasien, itu belum termasuk pasien yang hari ini screening. Yang hari ini screening, operasinya minggu depan 20 Maret 2023, ini lebih dari 13 pasien yang mendaftar, tapi karena keterbatasan tenaga dan juga ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, maka besok hari Senin (20/3) kami mengoperasi 6 pasien dulu, dan sisanya nanti akan kami operas untuk periode berikutnya,” jelasnya.
Setiap tahun, sambungnya, operasi bibir sumbing dan celah langit-langit bebas biaya ini rutin dilakukan 3 kali. Namun, pada saat pandemi program ini sempat terhambat. Program ini dimulai sejak tahun 2018 dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Setiap tahun rutin 3 kali, tapi kemarin pandemi 1 kali setahun, dari 2018 awalnya itu sekitar 25 pasien selama satu tahun, hingga saat ini 60 pasien. Jadi intinya kita mengistilahkan tidak dipungut biaya, kami yang mengusahakan dana,” ungkap dokter spesialis bedah mulut ini.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Tjitrowardojo, dr Ika Endah Lestariningsih, berkomitmen akan terus mendukung program ini. Pihak rumah sakit juga telah menyediakan fasilitas operasi dan sumber daya manusia yang dibantu berbagai pihak. Dokter spesialis jiwa ini juga menyampaikan bahwa pasien bibir sumbing di Purworejo kini bisa mendapat layanan bebas biaya dan tidak perlu jauh-jauh keluar kota. Bahkan, dalam program ini, menurut dokter Ika juga beberapa kali diikuti pasien dari luar Purworejo.
“Dari rumah sakit mendukung, jadi tidak melayani secara reguler, tapi juga melakukan kegiatan sosial, ini memerlukan kerjasama khusus dengan berbagai pihak,” tandasnya (dnl)