- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Purworejo pada hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 diprediksi masih cukup tinggi. Untuk sapi, stok yang dibutuhkan hampir mendekati angka 3000 ekor sedangkan kambing dan domba mencapai 10.000 lebih.

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo, Sri Widarti mengutarakan mengacu pada data hewan kurban tahun 2023, jumlah sapi kurban yang dipotong mencapai 2.684 ekor. Sedangkan kambing dan domba masing-masing sebanyak 9.716 dan 1.081 ekor.

“Untuk tahun ini angkanya paling mendekati jumlah itu. Misalnya ada penurunan atau penambahan tidak banyak,” kata Widarti, Selasa (4/6).

Menurutnya, stok hewan kurban di kandang ternak milik warga Purworejo masih cukup melimpah, termasuk di pedagang serta tengkulak hewan kurban di daerah ini. Bahkan tidak sedikit hewan ternak petani dikirim ke luar daerah.

“Untuk lalu lintas ternak saat menjelang Idul Adha itu biasa. Banyak hewan kurban Purworejo yang keluar, yang didatangkan dari luar ke Purworejo juga ada. Kalau itu soal kecocokan pembeli saja,” imbuhnya.

ads

Menjelang hari raya kurban DKPP Purworejo akan menurunkan tim kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Sepekan sebelum hari raya tim yang beranggotakan 40 orang akan diterjunkan.

Pemantauan akan dilakukan di pasar hewan serta pedagang yang hendak mengirim ternak. Pemantauan juga akan dilakukan langsung di lokasi penyembelihan hewan korban.

“Kalau ke lokasi penyembelihan biasa panitia kurban yang meminta. Sehari sebelum hari H kami akan turun melakukan pengecekan,” ujarnya.

Pada hari raya Idul Adha tahun ini, pihaknya masih mengantisipasi penyebaran mulut dan kuku (PMK) baik pada sapi maupun kambing dan domba. Selain itu pihaknya juga masih tetap mengantisipasi penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi dan kerbau.

Untuk saat ini penyebaran penyakit tersebut sudah mengalami penurunan bahkan hampir tidak ada laporan kasus. Kendati demikian upaya antisipasi masih tetap dilakukan.

“Kalau untu antraks di Purworejo tidak ada kasus. Meski demikian antisipasi tetap kami lakukan. Pemantauan dan pemeriksaan kami lakukan di jalur lalu lintas ternak,” kata dia lagi.

Demi menjaga kualitas hewan kurban pihak akan menerapkan peraturan terkait lalu lintas ternak. Hewan yang hendak masuk maupun keluar wajib disertakan surag rekomendasi dari pemerintah daerah setempat.

“Untuk pengiriman antar provinsi wajib menyertakan rekom dari Dinas Peternakan Provinsi. Begitu pula antar kabupaten wajib menyertakan rekom dari dinas terkait di kabupaten,” pungkasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!