- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Tragedi suporter sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban jiwa 131 jiwa, seakan menyadarkan bagi setiap pecinta bola maupun masyarakat umum bahwa kita ini saudara satu bangsa.

Keprihatinan dan duka yang mendalam dari Seniman Surabaya atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang, pelaku seni budaya menggelar ‘Pray for Kanjuruhan from Seniman Surabaya’ di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (9/10/2022).
Turut hadir Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, anggota DPR RI Indah Kurnia, Ketua Reog Purbaya Surabaya Ir. Siswandi, Djadi Galajapo, Eko Londo, Klanting, dan seniman lainnya.

Koordinator acara Pray for Kanjuruhan from Seniman Surabaya, yang juga Tokoh Seniman Surabaya Cak Suro menyampaikan, sebagai bentuk keprihatinan dan rasa duka dari para seniman Surabaya, maka terkumpulah seniman-seniman membuat suatu acara doa bersama untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan.

ads

Ia melanjutkan, Tujuan dengan kegiatan ini, kita para seniman ini juga punya rasa, dan saya melihat tidak ada seniman di Surabaya yang memotori membuat kegiatan yang menunjukkan rasa empati terhadap kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang, maka saya mengumpulkan beberapa pelaku seni dan saya menghubungi Pak Jokowi KW karena kebutulan soal FIFA juga ada prestasi maka ini momen juga. Dan juga yang terpenting mendapat sambutan yang sangat baik dari Wali Kota Surabaya sehingga acara ini bisa berjalan baik.

“Alhamdulillah Bapak Wali Kota Surabaya datang, sampai whatsapp saya, “Aku ga diundang ?”. Ini semacam kegembiraan yang diberikan Alloh, semoga keprihatinan kita. Mbak Endah Kurnia DPR RI WhatsApp bersedia hadir,” ujar Suro.

Seniman itu peka dalam keadaan apapun itu yang harus kita tunjukkan.

“Memang di seni itu semua bisa hilang, semua bisa ketemu. Dan saya sedih karena orang banyak berfikir negatif, melihat orang mesti negatif, ayo kita hapus di manusia yang manusia. Paling enak itu banyak teman. Arek-arek Suroboyo seneng koncoan, arek-arek Malang seneng koncoan, itu yang kita tumbuhkan. Kita kan tidak tahu dulunya seperti apa, buat apa mikir masa lalunya, mikir sekarang ‘asik’,” ucap Cak Suro.

“Saya coba link ke seniman-seniman di Malang, kita buat bareng Kolaborasi Seniman Malang dan Seniman Surabaya. Kebetulan kalau Wali Kota Surabaya dan Wali Kota Malang nanti juga bisa hadir, sehingga bisa menunjukkan keharmonisan, kesejukan dan persaudaraan karena satu bangsa. Mohon doanya untuk bisa terlaksana,” pungkas Cak Suro.

Sementara dalam sambutannya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Ketika ada rasa seni dalam diri kita, maka hidup ini akan terasa indah. Maka kota ini akan menyejukkan dan kota ini akan dikenal oleh siapapun.

Lebih lanjut dikatakan Eri Cahyadi, Pada malam hari ini, kita masih mengingat kejadian Kanjuruhan Malang, ini adalah pembelajaran buat kita semua, bahwa kita harus menjaga tali silaturahmi kita. Tidak ada bola, tidak ada seni, tidak ada yang lainnya selain kehadiran nyawa manusia.

“Persaingan hanya karena nafsu semata, persaingan akhirnya memunculkan konflik dan alhamdulillah akhirnya dengan contoh yang diberikan Gusti Alloh dengan kejadian Kanjuruhan Malang maka alhamdulillah akhirnya kita semaunya bisa merendahkan diri kita, alhamdulillah tidak ada kesombongan di dalam diri antara kita. Tidak ada lagi persaingan diantara kita, tapi yang ada hanya satu rasa persaudaraan dalam diri kita,” tandas Mas Eri sapaan Wali Kota Surabaya.

“Saya berharap malam hari ini di Balai Pemuda. Siapa manusia yang bisa berterima kasih kepada manusia yang lain, itu adalah tanda bahwa bisa bersyukur kepada Tuhannya. Dan hari ini saya bangga betul dengan seniman Surabaya, yang juga membuat acara ini, berdoa bersama mengheningkan cipta bersama untuk saudara-saudara kita di Kanjuruhan Malang, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, semoga korban yang meninggal diampuni segala dosanya dan diberikan tempat yang paling mulia disisi Gusti Alloh. Korban yang hari ini masih sakit semoga diberi kesembuhan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dan setelah ini disatukan kembali kita sebagai rasa saudara satu dengan yang lainnya,” ungkap Mas Eri.

“Persaudaraan, nyawa lebih penting dan lebih diatas dari segala-galanya, daripada kepentingan pribadi kita, daripada kesombongan kita. Karena kita diajarkan saling mengasihi, saling mencintai,” tutup Mas Eri. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!