MetroTimes (Surabaya) – Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen bangsa memaknai Hari Kebangkitan Bangsa sebagai momentum menyatukan semangat menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 yaitu “Bangkit untuk Indonesia Emas”.
Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim periode 2019-2024 tersebut menegaskan bahwa seperti halnya hari kebangkitan nasional yang bukan sekadar peristiwa tunggal, melainkan sebuah proses panjang yang diawali dengan berbagai faktor, termasuk munculnya kesadaran akan pentingnya persatuan dan kemerdekaan.
Menuju Indonesia Emas pun harus dilakukan dengan perjuangan panjang dengan upaya mewujudkn target-target menjadi megara maju di usia Indonesia yang nanti berusia seabad pada 2045 mendatang.
“Yang artinya bahwa menuju Indonesia Emas harus diwujudkan dengan kebangkitan di banyak sektor. Mulai dari, sosial ekonomi, kesejahteraan, pendidikan, infrastruktur, investasi, dan seluruh sektor yang lain. Mari menyatukan optimisme untuk bangkit di seluruh sektor tersebut,” tegas Khofifah di peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Senin (20/5/2024).
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, jika dalam sejahrah Hari Kebangkitan Nasional, ada nama besar Boedi Oetomo, maka dalam mewujudkan Indonesia Emas mendatang, dibutuhkan tokoh-tokoh game changer di setiap bidang atau sektor. Yang mana, serupa dengan sebuah orkerstrasi, para tokoh game changer tersebut akan menjadi conductor dalam menciptakan sebuah hasil orkestrasi yang harmoni.
“Lahirnya Boedi Oetomo menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Di tengah penjajahan Belanda selama berabad-abad, Boedi Oetomo bagaikan obor yang menerangi jalan menuju kemerdekaan,” tegasnya.
Organisasi ini didirikan dengan tujuan mulia, yaitu memajukan pendidikan dan derajat bangsa Indonesia. Boedi Oetomo menjadi wadah bagi para pemuda terpelajar untuk menyatukan suara dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Semangat dan ide-ide segar mereka menjadi inspirasi bagi berdirinya organisasi-organisasi pergerakan lainnya di seluruh pelosok tanah air.
“Pun dalam mewujudkan Indonesia Emas, di setiap sektor dan bidang harus ada tokoh yang nantinya menjadi game changer dan tokoh penentu menciptakan lompatan-lompatan kebangkitan bangsa. Tak cukup dimulai dari skala besar, sebaliknya, langkah ini harus dimulai dari skala terkecil,” imbuh Khofifah.
Misalnya di bidang ekonomi, bangsa kita membutuhkan peningkatan economic growth cukup signifikan menjadi 9 persen untuk menjadi negara maju. Sedangkan saat ini masih di kisaran 5 persen.
Begitu juga di bidang kesejahtereaan. Indonesia harus menurunkan angka kemiskinan dengan sangat signifikan hingga menyisikan menjadi 2 persen saja. Sedangkan sebagaimana diketahui di Jatim angka penduduk miskin masih di angka 10 persen.
Di bidang investasi juga harus terus ditingkatkan. Di Jatim semangat untuk meningkatkan investasi di industri manufaktur semakin tinggi. Terutama karena di tahun 2024 ini industri manufaktur di Jatim telah mencapai 34 persen.
“Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan bisa dicapai dengan mendorong pertumbuhan geliat ekonomi mulai skala mikro, kecil, menengah hingga besar. Tak hanya membutuhkan peran pemerintah tapi juga peran para generasi muda,” tegas Khofifah.
Karena dua faktor ini jika berhasil diungkit juga akan mampu memangkas angka pengangguran di negara Indonesia.
Pun begitu dengan peningkatan sektor di bidang pendidikan, dibutuhkan lompatan untuk meningkatakan kualitas SDM bangsa. Yang hanya bisa dicapai dengan kerja keras seluruh pihak.
Keberhasilan Boedi Oetomo dalam menyatukan pemuda terpelajar menjadi model bagi organisasi-organisasi pergerakan sehingga lahir Sarekat Islam, Indische Partij, dan berbagai organisasi lain menunjukkan bahwa semangat kebangkitan nasional sangat bisa dipelopori kalangan muda.
“Maka peringatan Harkitnas bukan sekadar seremoni. Ini adalah momentum untuk introspeksi dan refleksi, untuk mereplikasi perjuangan para pahlawan dan meneruskan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas. Tanyangan di era globalisasi dan modernisasi di depan mata. Namun dengan semangat dan tekad yang kuat semua bisa kita wujudkan bersama. Selamat memperingati Harkitnas, mari satukan semangat wujudkan Indonesia Emas,” pungkas Khofifah.
(nald)