Metro Times (Purworejo) Tawuran antar pelajar yang melibatkan siswa dari salah satu SMK swasta di Kabupaten Purworejo dan Magelang pada Senin lalu berawal dari aksi saling tantang yang terjadi di media sosial. Siswa yang sudah dikeluarkan punya andil besar dalam tawuran tersebut.
“Mereka punya grub Whatsaap, saling tantang lalu menentukan lokasi sebagai tempat untuk melakukan tawuran. Tawuran antara pelajar Magelang sama Purworejo ini mereka memilih jembatan kembar Bener sebagai lokasi,” kata KBO Sat Reskrim Polres Purworejo, Iptu Triatmoko, Jumat (21/7/2023).
Terkait peristiwa itu, Polres Purworejo sudah mengamankan belasan pelajar salah satu SMK swasta di Purworejo. Masih ada belasan pelajar lain yang masih dalam pencarian. Untuk mengungkap keterlibatan pelajar dari Magelang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres setempat.
Triatmoko menjelaskan, dari puluhan pelajar itu beberapa diantara mereka adalah siswa yang sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Diduga mereka memiliki andil cukup besar dalam aksi tawuran tersebut.
“Justru yang terlibat tawuran ini sebagian besar adalah siswa baru. Mereka terprovokasi senior-seniornya,” ujarnya.
Seperti diketahui pada Senin (17/7/2023) lalu puluhan pelajar salah satu SMK di Purworejo dan Magelang terlibat aksi tawuran di Jl Magelang-Purworejo, Dusun Simpu, Desa Ketodari, Bener Purworejo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun aksi tersebut cukup membuat warga sekitar resah dan ketakutan.
Sungguh memprihatinkan, para pelajar yang seharusnya tekun mempersiapkan masa depan itu justru terlibat aksi anarkis yang membahayakan nyawa, bahkan membuat resak publik dengan atas mereka.
Tidak dengan tangan kosong, aksi saling kejar itu dilakukan dengan berbagai senjata tajam berbahaya. Beruntung tidak ada satupun korban dalam kejadian Senin sore itu.
“Senjata tajam yang kami amankan ada gir motor, golok sisir, pedang, celurit dan petasan. Kami akan melakukan gelar perkara, bisa jadi para pelaku akan terjerat Undang-undang darurat,”pungkasnya.(dnl)
