Metro Times (Surabaya) – Pembukaan Ankringan Suroboyo yang diselenggarakan oleh Hotel Djagalan Raya Surabaya. Dihadiri oleh para Tokoh pelaku sejarah Surabaya dan Komunitas penggemar kuliner Suroboyo, bertempat di Jalan Jagalan 64, Surabaya. Sabtu (1/4).
Hotel Djagalan Raya ini merupakan salah satu warisan cagar budaya, dimana sekitar hotel ini adalah daerah sejarah. Di Jagalan ini tempat lahirnya Proklamator Indonesia.
” Ir. Sukarno ( Bung karno) lahir di Jl.Jagalan 74, yang mana dulunya RS Mardisantoso tempat Bung Karno lahir,” ucap dr. Moenik Badrijah, Ceo Hotel Djagalan Raya.
Lanjut dr. Moenik memaparkan, keluarga Bung Karno tinggal di Pandean Gg IV, Sekolah Dasar di jalan Sulung. Pada saat sekolah di HBS, Bung Karno dititipkan orang tuanya ditempat HOS Cokroaminoto yang merupakan sahabat pergerakan dari ayah Bung Karno, di jalan Peneleh Gg VIII. Di rumah HOS Cokroaminoto ada tiga orang yang kos yaitu : Bung Karno, Semaun, dan Kartosuwiryo.
Bung Karno kalau mengaji di Peneleh Gg VI, yaitu masjidnya Sunan Ampel, tambah dr Moenik, dan Bung Karno suka berdiskusi dengan Cokrosudarmo yang merupakan adiknya HOS Cokroaminoto, bertempat tinggal di Plampitan Gg XIX, dan mempunyai sahabat Ruslan Abdul Gani bertempat tinggal di Peneleh VIII. Pada saat pergerakan Bung Karno pernah dipenjara di Kalisosok.
“Hotel Djagalan Raya ini merupakan daerah kawasan tua yang perlu dikembangkan untuk wisata sejarah dan wisata kuliner. Disini juga tempat perdagangan Chineseton, Arabicton dan Indiaton. Semua ada di sekitar Jagalan, ” ucap dr. Moenik.
” Hotel banyak di Surabaya, tapi yang ada Kuliner Suroboyo hanya ada di Hotel Djagalan Raya, ” katanya bersemangat.
” Saya berharap Hotel Djagalan Raya menjadi salah satu daerah tujuan wisata sejarah dan wisata kuliner khas Surabaya, ” pungkasnya. (nald)