Metro Times (Purworejo) Inovasi Pelayanan Publik Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan I Tahun 2022 dilaunching bersama oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purworejo, Selasa (7/6).
Launching dihadiri Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, Sekda Drs Said Romadhon, Analis Kepegawaian Kemendagri Drs Mirza Erapunagi, Kepala BKPSDM Fithri Edhi Nugroho SE MM, perwakilan kecamatan dan unsur terkait lainya.
Yuli Hastuti dalam sambutannya menyampaikan bahwa pola pelayanan kepada masyarakat saat ini jauh berbeda dengan pola pelayanan di masa lampau. Saat ini kita harus beradaptasi dengan kemajuan jaman, dimana semuanya serba kekinian.
“Sudah saatnya kita tinggalkan pola-pola yang menjadi produk lama atau using, guna mewujudkan aparatur yang mampu memberikan pelayanan yang berkualitas, diperlukan perubahan mendasar, mulai dari pola pikir (mindset), budaya kerja, hingga keteladanan,” tandasnya.
Dikatakan, semangat perubahan pada pimpinan hingga pelaksana akan membentuk lingkaran pengaruh yang kuat, sekaligus jejaring individu yang menjadi unsur penggerak utama perubahan.
“Reformasi mutlak dilakukan secara terus menerus karena pada dasarnya reformasi birokrasi sama dengan perubahan. Keberhasilan reformasi birokrasi akan lebih mudah tercapai jika ada role model dan best practice pada berbagai tingkat pemerintahan,” tandasnya.
Menurut Yuli Hastuti, salah satu cara dalam menjawab tantangan jaman dalam menjalankan reformasi birokrasi adalah dengan menumbuhkan budaya inovasi di kalangan Aparatur Sipil Negara. Setiap instansi didorong untuk melaksanakan inovasi utama yang benar-benar menonjol dan bisa membawa dampak pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, serta yang paling penting lagi adalah memperbaiki mental setiap pelaku birokrasi.
“Kepada para peserta pelatihan saya ucapkan selamat atas inovasi yang hari ini kita launching. Saya sangat bangga dan berharap inovasi-inovasi dan aksi-aksi perubahan ini dapat membantu pelaksanaan tupoksi, menunjang kinerja serta menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Perangkat Daerah terkait,” harapnya.
Sementara itu Drs Mirza Erapunagi mengatakan pelatihan yang diikuti oleh 4 pejabat administrator dan 11 pejabat pengawas ini merupakan upaya dalam peningkatan kapabilitas pegawai dan berujung pada peningkatan kualitas kinerja. Inovasi yang telah dihasilkan diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada di instansi masing-masing.
Dirinya berharap inovasi ini dapat dipakai dan diimplementasikan sebagai senjata untuk merampungkan permasalahan di daerah. “Bahkan tadi saya merasa ada juga yang bisa diangkat ke tingkat atau lingkup yang lebih tinggi atau bisa diduplikasi oleh daerah lain. Ketika nanti ada kompetisi Inovasi Goverment Award, ada beberapa inovasi yang bisa diikutsertakan dalam acara tersebut,” ungkapnya. (Adv/22)