
Metro Times (Kebumen) Sebuah fakta sejarah penting terungkap dalam soft launching dan bedah buku berjudul “Kebumen Kota yang Kehilangan Pahlawannya, Sumitro Djojohadikusumo: Begawan Ekonomi, Pejuang Bangsa” yang digelar di Aswaja Center Kampus UMNU Kebumen, Jumat (2/5).
Buku yang ditulis oleh Dandim 0709/Kebumen, Letkol Czi Ardianta Purwandhana S Hub Int M Han ini mengungkap bahwa Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, begawan ekonomi Indonesia sekaligus ayah dari Presiden RI Prabowo Subianto, ternyata lahir di Kebumen, sebuah fakta yang selama ini jarang diketahui masyarakat Kebumen sendiri.
Acara yang berlangsung khidmat tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kebumen KH Zaeni Miftah, Ketua DPRD Kebumen H Saman, Rektor UMNU Dr. H Imam Satibi M.Pd.I, serta tamu undangan lainnya.
Rektor UMNU menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dandim menulis buku ini. Acara bedah buku ini terselenggara atas kerjasama Kodim 0709 dengan UMNU Kebumen.
“Bulan puasa lalu saat berbuka di Kodim, beliau menyampaikan bahwa sedang menulis buku. Saya tertantang untuk membedahnya. Ternyata, kita memiliki tokoh besar yang selama ini seperti dilupakan. Sumitro sangat layak diangkat menjadi pahlawan nasional,” ujar Imam Satibi.
Wakil Bupati KH Zaeni Miftah juga menyampaikan terima kasih atas terbitnya buku ini.
“Ini sangat luar biasa. Prof. Sumitro adalah putra kelahiran Kebumen. Semoga bedah buku ini tidak berhenti sampai di sini dan bisa terus digaungkan, dan diusulkan menjadi pahlawan nasional,” katanya.
Letkol Czi Ardianta Purwandhana mengungkap latar belakang penulisan buku tersebut. Ia mengaku tergerak setelah mengetahui fakta bahwa Kebumen adalah tempat kelahiran Prof. Sumitro, tokoh penting dalam sejarah ekonomi dan politik Indonesia. Pertemuan dengan sejarawan Ravie Ananda saat HUT Polwan ke-76 menjadi titik awal penelusurannya.
“Buku ini lahir dari keresahan saya mencari sosok lokal yang menjadi panutan. Prof. Sumitro adalah tokoh nasional dengan kontribusi besar, tetapi kurang dikenal di kampung halamannya sendiri,” jelas Dandim.
Lebih dari sekadar akademisi, Prof. Sumitro dikenal sebagai menteri, perancang kebijakan ekonomi, dan pendidik yang membentuk generasi ekonom Indonesia. Ia juga dikenal karena kesederhanaannya, termasuk pilihan dimakamkan di TPU umum, bukan TMP.
Sebagai bentuk penghormatan, nama Sumitro kini diabadikan pada Aula Kodim 0709 Kebumen dan pendirian Monumen Sumitro di Hotel Mexolie, tempat kelahirannya.
Buku ini, lanjutnya, diharapkan menjadi pemantik kesadaran sejarah warga Kebumen dan mendorong pengakuan resmi atas jasanya.
Acara pembukaan bedah buku ditutup dengan penyerahan buku secara simbolis dari Dandim kepada Wakil Bupati Kebumen dan Rektor UMNU Kebumen. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi bedah buku dan forum diskusi.(dnl)