MetroTimes (Surabaya) – Menjelang pergantian tahun dan mendekati musim liburan, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengambil tindakan proaktif untuk memastikan operasional lancar dan siap menghadapi tantangan yang diantisipasi selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Menyadari potensi dampak pembatasan pemerintah terhadap aktivitas operasional pengangkutan barang melalui jalan tol, TPS telah memprediksi terjadinya peningkatan arus petikemas, utamanya perikemas import. Untuk mengatasi hal ini, berkoordinasi dengan pemangku kepentingan baik internal dan eksternal telah dilakukan TPS.
Memastikan kehandalan peralatan guna menjamin kinerja layanan yang optimal dilakukan melalui pengelolaan jadual pemeliharaan Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), head truck dan alat bongkar muat lainnya yang selaras dengan ritme dan kebutuhan operasional, mengatur slot lapangan penumpukan, dengan menyiapkan blok-blok penumpukan sementara untuk petikemas impor, yang diperkirakan akan naik jelang libur akhir tahun.
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menyatakan bahwa pada nataru tahun ini diproyeksikan peningkatan volume lebih dari 3% untuk petikemas internasional, dibandingkan dengan masa nataru tahun 2022. Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan volume reefer container yang ditangani dan memerlukan fasilitas reefer plug, TPS menyediakan 1.448 reefer plug untuk memastikan kapasitas yang memadai sebagai antisipasi potensi peningkatan tersebut.
TPS juga telah melakukan perbaikan infrastruktur yang signifikan, termasuk peninggian dan perbaikan paving yang tidak rata di beberapa area tumpukan kontainer. Tim operasional, perencanaan, dan IT di TPS telah melakukan tinjauan komprehensif terhadap Terminal Operating System (TOS) untuk mencegah potensi kendala dalam sistem.
Selain fokus pada kehandalan fasilitas dan peralatan, TPS telah menerapkan pola cuti bergilir untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai selama periode Nataru. Komitmen untuk menerapkan nilai AKHLAK juga terus didengungkan antara lain dengan menerbitkan surat edaran tentang komitmen anti pungli, anti suap dan anti gratifikasi, komitmen yang tidak hanya wajib dipatuhi oleh TPS, namun juga semua pihak yang terlibat dalam pemberian layanan di TPS, hingga mampu menjadikan TPS sebagai tempat usaha yang nyaman bagi semua stakeholdrenya.
Tak kalah penting yakni dari sisi pengamanan, TPS akan menambah jumlah personel pengamanan, khususnya di beberapa akses tertentu yakni gate domestik, Tanjung Mutiara dan Tanjung Emas. Memaksimalkan unit patroli untuk memastikan akses dan keamanan dalam kondisi terkendali, aman dan lancar.
“Kami akan terus beroperasi 24/7 selama periode Nataru, seperti tahun-tahun sebelumnya. TPS tetap berkomitmen untuk memastikan kelancaran aliran logistik tanpa ada gangguan,” tutur Wahyu, menekankan komitmen TPS terhadap penyampaian layanan yang lancar.
Pencapaian arus peti kemas melalui TPS mengalami trend positif dengan kenaikan sebesar 5,6% sampai dengan November 2023 tercatat sebesar 1.314.988 TEUs dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebanyak 1.245.356 TEUs. Untuk arus peti kemas internasional sampai dengan November 2023 berkontribusi sebesar 1.251.165 TEUs meningkat 6,25% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni sebesar 1.177.616 TEUs, sedangkan untuk domestik berkontribusi sebesar 63.823 TEUs sampai dengan November 2023.
Selama periode tahun 2023, TPS mencatat peningkatan kinerja bongkar muat, yakni pada angka 58,7 box/ship/hour, jauh di atas kinerja bongkar muat yang ditetapkan oleh Kementrian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya : 48 box/ship/hour.
(nald)