Metro Times (Semarang) – Setelah lama tidak bisa digelar lantaran pandemi Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang akhirnya bisa menggelar kegiatan Jumpa-Bhakti dan Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) dan Temu Karya KSR Tahun 2023. Jumbara XIII dan Temu Karya KSR Serta Launching Bulan Dana PMI Tahun 2023 di Bumi Perkemahan (Buper) Harda Walika Jatirejo Gunungpati Kota Semarang dibuka oleh Kepala DPMPTSP Kota Semarang, dr. Widoyono MPH mewakili Walikota Semarang, Senin (3/7).
Ketua Panitia Jumbara XIII dan Temu Karya KSR Serta Launching Bulan Dana PMI Tahun 2023, Mugiyanto melaporkan, kegiatan ini digelar selama tiga hari, Senin-Rabu (3-5/7). Kegiatan tersebut diikuti oleh Relawan PMI yang terdiri dari 160 anak untuk tingkat PMR Mula, 230 anak PMR Madya, 250 PMR Wira, 150 KSR (Korps Sukarela), dan 158 Pembina/pendamping PMR, serta relawan PMI pada umumnya.
Kepala Markas PMI Kota Semarang itu menuturkan, Jumbara dan Temu Karya merupakan ajang untuk mengembangkan kecakapan hidup sebagai kader bangsa. “Dari kegiatan ini, kita harapkan dapat menghasilkan para relawan yang memiliki skill dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ungkapnya
Ia juga membeber, banyak kegiatan yang dilakukan dalam even ini, baik kategori kegiatan umum dan lomba. Kegiatan umum diantaranya; diskusi forum relawan, workshop; enterpreneurship sejak dini (Mula), kesehatan reproduksi (Madya), remaja dalam lingkaran konflik sosial (Wira) dan sosio enterpreneur (TSR), Community Base Program (KSR) dan bhakti masyarakat (Tanam pohon, pengobatan gratis, kunjungan Panti Asuhan dan penyuluhan kesehatan).
“Untuk kategori lomba, ada lomba traveling kepalang merahan, lomba parade budaya, pentas seni, pameran/mading, desain poster, serta lintas trampil; gladi posko penanganan bencana & pertolongan pertama (Extrikasi),” terangnya
Kepala Dinas DMPTSP, dr. Widoyono MPH mewakili Walikota Semarang dalam sambutanya menyoroti pentingnya menata perilaku anak. Ia bahkan mengingatkan kasus bullying pelajar SMP di Semarang yang sempat viral beberapa waktu lalu.
“Mari kita hentikan bullying dan hal-hal distruktif. Bullying ini harus ditekan dan dihentikan, baik bullying yang sifatnya fisik maupun psikis. Kasus bullying anak sekolah yang mencoreng nama Kota Semarang, saya minta di-stop, stop bullying!,” ajaknya
Ia juga mengapresiasi kegiatan Jumbara PMR dan Temu Karya PMI Kota Semarang 2023 yang pada tahun sebelumnya tidak bisa digelar lantaran pandemi Covid-19.
“Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada PMI Kota Semarang, juga dinas pendidikan. Mengelola orang sebanyak ini dalam sebuah kegiatan itu tidak mudah,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Semarang, dr. Dr. Awal Prasetyo menuturkan, Bulan Kemanusiaan PMI Kota Semarang tahun 2023 fokus untuk menekan kenalakan anak dan remaja, utamanya pada kasus bullying. Bulan kemanusiaan merupakan inovasi PMI Kota Semarang melaksanakan Bulan Dana PMI yang tahun ini diketuai oleh Kapolrestabes Semarang
“Sejak tahun 2022 kemarin, PMI Kota Semarang membuat konsep kegiatan Bulan Dana menjadi Bulan Kemanusiaan. Bulan kemanusiaan yang merupakan inovasi baru bulan dana yang sebelumnya diadakan,” kata Awal
Dokter yang masih aktif sebagai dosen Fakultas Kedokteran di Universitas Bengkulu (UNIB) ini menerangkan, kegiatan bulan kemanusiaan secara tematik dan dikemas dengan berbagai kegiatan. Juga tidak target khusus terkait jumlah nominal yang dihasilkan sebab target utamanya untuk menggencarkan isu-isu kemanusiaan.
“Khusus untuk tahun ini, kita memberikan perhatian khusus pada kemanusiaan bagi anak dan remaja. Oleh karena kita tahu bahwa di permukaan gunung es kekerasan pada anak yang dilakukan oleh anak dan remaja,” sambungnya.
Ia menilai, dewasa ini persoalan bullying dan perilaku negatif cenderung meningkat. Bahkan, ibarat gunung es yang hanya nampak pada permukaan.
“Dan di Indonesia ini menunjukkan skala yang memprihatikan. Oleh karena itu PMI Kota Semarang mengajak kita semuanya untuk tidak abai terhadap kecenderungan peningkatan perubahan sikap dan insting kemanusiaan pada diri anak dan remaja,” ujarnya.
“Dengan demikian, seluruh stakeholder terkait dengan dinamika di Pemerintah Kota Semarang akan bahu membahu mengingat kembali dan memberi perenungan serta mewujudkan kegiatan-kegiatan anak yang mendukung perhatian anak terhadap kemanusiaan,” paparnya.
Ia berharap agar semua pihak mengarahkan aktivitas pada hal positif dan satu sama lain saling mendukung.
“Anak-anak tidak melakukan bullying terhadap teman-temannya, tidak melakukan tindakan tidak terpuji, tetapi mengabarkan semua kabar baik, kebaikan-kebaikan temannya dan saling mendukung untuk kehidupan mereka kelak,” tuturnya. (af).