Metro Times (Surabaya) – Great Expo (SGE) kembali digelar di Surabaya pada tahun 2017 ini. Event tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini mengusung konsep berbeda dari penyelenggaraan tahun 2016. .
Jika sebelumnya SGE diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya, maka pada tahun 2017 ini SGE digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ke 724 sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72.
Event ini akan dilaksanakan pada 30 Agustus – 3 September 2017 di Atrium & Multifunction Grand City Mall Surabaya. Disitu, pengunjung bisa melihat pameran industri, perdagangan, investasi, pariwisata, perbankan, dan produk unggulan UKM Surabaya.
Panitia menyiapkan 118 stan dengan rincian 68 stan di main lobby dan 50 stan di lantai 2 dengan target 27.000 pengunjung. Jam buka pameran mulai pukul 10.00 sampai 22.00 WIB. Untuk masuk ke lokasi pameran, pengunjung tidak dikenakan biaya atau gratis.
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Surabaya yang diberi kesempatan untuk menampilkan produk unggulan anggotanya di event tersebut sangat mengapresiasi dan mendukung penuh terhadap pelaksanaan SGE 2017 yang ke delapan kalinya ini.
Menurut Ketua KADIN Surabaya, Dr Ir Jamhadi, MBA, SGE 2017 harus didukung oleh semua pihak karena itu sudah searah dengan posisi Kota Surabaya yang menjadi pusat kota jasa dan perdagangan. Hal ini sesuai juga dengan komposisi produk domestik regional bruto (PDRB), dimana sektor jasa, perdagangan, hotel dan restoran serta MICE (meeting, incentive, conferencing, exhibitions) menyokong sebesar 46% terhadap PDRB Kota Surabaya.
“Pameran seperti SGE ini makin hari terbukti makin banyak di Surabaya. Ke depan, itu harus disusun menjadi pameran yang dipadukan dengan agenda Kota Surabaya. Misalnya pameran tematik,” kata Jamhadi.
Maksud dari pameran tematik menurut CEO Tata Bumi Raya Group ini ialah pameran berkala yang digelar tiap bulan sekali selama setahun, dengan mengusung tema berbeda tiap bulannya. Contohnya menjelang penerimaan siswa atau mahasiswa baru, Pemkot Surabaya bisa menggelar student fair atau pameran perlengkapan alat sekolah dan sekolah-sekolah di Surabaya. Pada Maret bisa digelar Pameran film karya-karya Arek Suroboyo karena 30 Maret merupakan Hari Film Nasional. Begitu juga pameran fashion dan lainnya bisa digelar pada bulan tertentu.
“Itu sangat penting untuk meramaikan venue dan meramaikan lokasi MICE berskala dunia yang ada di Surabaya seperti Grand City Convex dan Jx Expo Surabaya. Apalagi, didukung dengan adanya transportasi massal dan LRT (light rail transit), akan sangat membantu dan menjadi trigger peningkatan pendapatan kota di bidang pariwisata,” ujar Jamhadi, yang jadi salah satu founder Surabaya Creative City Forum (SCCF) ini.
Di sisi lain, Jamhadi juga menilai, pelaku UKM yang ikut serta dalam pameran itu bisa punya akses pasar yang lebih luas, terutama bertemu dengan para buyer baik dari dalam dan luar negeri. Karena, menurutnya, produk UKM asal Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk impor. (nald)