MetroTimes (Surabaya) – Penerapan program Kampung Tangguh Semeru di Jawa Timur yang digagas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Muhammad Fadil Imran dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryanshah, berdampak positif. Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menilai Kampung Tangguh juga berhasil menekan penurunan angka kasus Covid-19 di wilayah Surabaya Raya.
“Intervensi Kampung Tangguh di Surabaya Raya ini juga berdampak besar pada penurunan atau pelandaian kasus positif, PDP dan ODP,” kata dr Joni yang juga menjabat Dirut RSU dr Soetomo Surabaya, Selasa (9/6/2020) malam.
Ia merinci, dari 97 pasien yang sembuh hari ini, 56 orang dari Kota Surabaya. Ada tambahan pula sebanyak 15 pasien sembuh dari Sidoarjo dan dua pasien dari Gresik.
Ia menjelaskan, ke depan untuk pembatasan dan intervensi dapat difokuskan dalam skala mikro yakni kampung (RT/RW) supaya lebih efektif. “Kampung Tangguh ini memang berbasis di tingkat RT, RW dan desa. Kalau di Surabaya Kampung Tangguh ini namanya Kampung Wani Jogo Suroboyo,” ujarnya.
Joni mengatakan, keberhasilan program berbasis partisipasi masyarakat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di Jatim itu tak lepas pula koordinasi dengan aparat. Dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh, maka terbukti bahwa intervensi berbasis komunitas ini efektif dan harapannya bisa diperbanyak dalam masa transisi ini,” pungkasnya. (nald)