Metro Times Arga Balarama (Wonosobo) – Dewasa ini kondisi perekonomian kita memang agak sedikit terganggu karena kondisi nasional dan berbagai hal. Termasuk dalam sektor pertanian juga mengalami dampak yang sangat dramatis beberapa waktu lalu. Seperti tomat anjlok hingga Rp 500; perak perkilo, Cabai,hingga Sayur mayur, mengalami nasib yang sama.
Padahal komoditi hasil pertanian, adalah prioritas utama Kabupaten Wonosobo. Keluhan para petani bahkan duka air mata berlinang di wajah petani kita di Wonosobo beberapa saat lalu .Karena hasil panen tak sesuai dengan modal awal, atau bisa dikatakan jatuh total.
Berkat gotong royong pemerintah dipelopori semangat empati kemanusiaan , maka Pemerintah beserta Kapolres dan Dandim 0707 Wonosobo mencetuskan. ASN,POLRI dan TNI “Blonjo Tonggo Dewe”, “Blonjo Petanine Dewe”. Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong daya beli,serta sirkulasi keuangan tetap berada di Wonosobo, agar produksi dan distribusi stabil.
Dengan sitausi tersebut, semangat untuk mengerti isi hati masyarakat khususnya petani semakin menguat. Maka hari ini, Minggu(18/10), Kapolres Wonosobo AKBP Fanky Ani Sugiharto dengan style yang sangat sederhana mengendarai motor Honda Win old kesayanganya menuju bukit sikethek, Lereng Gunung Kembang Wonosobo berpadu dengan masyarakat, berbaur dengan Petani berbincang dari hati ke hati.
Sosok AKBP Fannky Ani Sugiharto memang dikenal sangat enerjik, sederhana, memiliki manuver terobosan yang tak terduga, dan ide cemerlangnya tak pernah surut.
Beliau terjun langsung mendengarkan curahan petani yang notabene penggarap lahan, hingga pemilik lahan pertanian. AKBP Fannky Ani Sugiharto melihat kondisi ini dengan harapan apa yang bisa ia bantu untuk masyarakat akan dicurahkan segenap fikiran,jiwa dan tenaga sesuai visinya “JOGO NEGORO, JOGO WARGO,JOGO PANCASILA”.
“Saya sangat bersyukur, bisa menikmati indahnya alam pegunungan Sikembang bukit sikethek, bersama dengan petani disini saya banyak belajar, mereka harus berangkat pagi mencangkul dan merawat tanaman hingga panen. Dari segi ketulusan inilah kita gotong – royong. Curahan hati petani yang menyedihkan, mengingat beberapa saat lalu kita juga merasakan jerih payah mereka. Namun saat ini kami bersyukur sudah ada perkembangan harga yang mulai signifikan merangkak naik.
Saya berharap harga akan tetap stabil, kebutuhan pupuk cukup, faktor pendukung pertanian juga bagus. Agar kebutuhan Sayur untuk Wonosobo dan daerah lain bisa terpenuhi secara maksimal dan efektif.
Cabai mulai naik di presentase 38-43 % , diikuti dengan sayuran yang lain.Intinya kita harus tetap sabar,bersyukur,berdo’a, dan berusaha”, tutur AKBP Fannky Ani Sugiharto.
Menurut suyono salah satu petani bukit sikethek berpendapat Para petani juga merasakan ada angin segar,pasalnya harga yang naik membuat harapan dan semangat semakin kokoh untuk terus berjuang, menuai setetes senyum dengan sanubari yang lapang.
Mulai merangkaknya harga disektor pertanian harapanya bisa konsisten.Begitu juga industri lain juga bisa produktif meskipun dimasa pendemi ini tetap Survive menaati peraturan dan menjaga keharmonisan.(Arr)