Metro Times (Surabaya) – Untuk memerangi bahaya narkoba, maka Kementrian sosial menggandeng Institusi Penerima Wajib Lapor ( IPWL ) mensosilisasi dengan beberapa sekolah dan tokoh agama serta pemuda dengan mengangkat tema ” Deteksi dini dan penyalahgunaan napza dan peranan tokoh pendidik atau tokoh agama”, dan dihadiri oleh Direktur rehabilitas Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Dr.Waskito Budi kusuma M.S.i dari Kemensos. Pertemuan ini diadakan di hotel Garden Palace Surabaya (28/12) .
“Tujuan diadakan acara ini untuk membahas dan mensosilisasikan kepada masysarakat khususnya kaum muda yang rentan dengan bahaya peyalahguaan napza.maka dengan ini peran serta tokoh masyarakat dan tokoh agama,tokoh pemuda sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi dini tentang penyalahgunan Napza atau narkoba,” tutur W. Budi Kusuma.
Pertemuan ini diikuti sekitar 40 guru dan berapa murid sekolah mulai dari Paud, SD,SMP, SMA,SMK, Pondok Pesantren (Ponpes) dan kaum muda lintas agama serta para kyai se Provinsi jawa timur mereka berasal dari berbagai daerah seperti Malang, Batu, dan Gresik.
Lanjut Budi, kita tahu bersama tentang bahaya narkoba dan perlu diketahui bahwa sekitar 6 juta warga Indonesia sudah bersentuhan dengan narkoba, sejenis sabu. Jawa Timur sekarang diserang habis-habisan, data sekarang yang direhabilitasi korban narkoba di Jawa Timur sampai saat ini mencapai 900 sampai 1,2 juta orang. Maka dengan diadakan sosilisasi deteksi dini ini supaya orang tua di ingatkan untuk menjaga dan mencegah putra putrinya, harus saling komunikasi dan mengingatkan jangan sampai bersentuhan dengan narkoba.
“Untuk mengatasi bahaya narkoba tidak mudah, perlunya rasa peduli dan kerjasama dari tokoh-tokoh agama, masyarakat, pendidikan, pemuda. Dan mereka diharapkan lebih peka untuk menjaga lingkungan yang menjadi tanggung jawabnya,” ucapnya.
“Kami tidak henti-hentinya untuk menyadarkan dan mengingatkan supaya menjahui Narkoba, dan perang terhadap Narkoba, karena Narkoba sangat merugikan bangsa dan negara Indonesia, dengan membunuh beberapa generasi muda,” pungkas W Budi Kusuma.(nald).