unta
unta
- iklan atas berita -

Wabah MERS terus meluas. Korban tewas akibat virus yang menyerang saluran pernapasan terus bertambah, tetapi travel warning dinilai belum diperlukan.

SELAIN penggunaan masker, otoritas Arab Saudi mengimbau war ga untuk mengenakan sarung tangan saat menyentuh atau dekat dengan unta. Pasalnya, middle east respiratory syndrome coronavirus (MERSCoV), virus sejenis SARS yang tengah mewabah di Arab Saudi dan negara sekitarnya itu, diyakini berasal dari unta dan kelelawar sebelum menular ke manusia. Otoritas pun meminta para warga dan jemaah umrah agar tidak mendekati unta jika tak berkepentingan.

Unta ialah hewan khas padang pasir yang juga menjadi salah satu tujuan wisata para peziarah muslim, terutama Indonesia, ketika ke Tanah Suci. Kunjungan ke peternakan unta merupakan salah satu paket wisata yang ditawarkan kepada para jemaah umrah di samping ziarah ke tempat bersejarah seperti Gua Hira di Mekah dan Masjid Quba di Madinah.

Salah satu kekhawatiran dalam penyebaran virus itu ialah terserangnya jemaah umrah yang rata-rata berusia lanjut dan memiliki imunitas tubuh rendah. Apalagi pada bulan suci Ramadan jumlah jemaah bisa membeludak berkali-kali lipat.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyebar imbauan untuk mengantisipasi dan mencegah MERS ke setiap war ga lewat fasilitas pesan singkat (SMS).

ads

Utusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Asisten Dirjen untuk Keamanan Kesehatan Keiji Fukuda, bersama timnya mendatangi Arab Saudi untuk melihat perkembangan penyebaran virus MERS-CoV di negara tersebut. Arab Saudi ialah negara yang paling banyak menderita virus penyerang alat pernapasan di kawasan Timur Tengah itu.

Dalam pertemuan dengan Kemenkes Arab Saudi, Fukuda meminta pemeriksaan infeksi MERS sebaiknya dilakukan se cara massal untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran vi rus yang obatnya belum ditemukan itu.

Direktur Hubungan Kesehatan Sami Badawood mengatakan saat ini sekitar 30% pasien terinfeksi MERS di Arab Saudi telah sembuh dari penyakit itu.

Bertambah Pada akhir pekan lalu dilaporkan 13 pasien MERS meninggal sehingga menambah jumlah korban fatal akibat virus itu sejak pertama kali ter pantau pada September 2012 menjadi 139 orang. Sejak saat itu jumlah total pasien terinfeksi MERS mencapai 480 orang di Arab Saudi.

Jubir WHO Tarik Jasarevic mengatakan Komite Darurat WHO akan menggelar pertemuan lagi untuk membahas epidemi MERS-CoV. Itu pertemuan keempat komite untuk membahas MERS sejak pertama kali terdeteksi dua tahun lalu.

WHO menegaskan kebijakan pemeriksaan khusus (screening) di pintu masuk bandara dan pembatasan perjalanan dan perdagangan, termasuk perjalanan haji dan umrah ke Arab Saudi, belum perlu dikeluarkan. Rekomendasi tidak perlu mengeluarkan travel warning itu berdasarkan data penelitian tim WHO di Arab Saudi lantaran transmisi infeksi meningkat pesat satu bulan terakhir.

“Yang perlu dilakukan ialah surveillance infeksi saluran pernapasan akut berat (SARI) pada suspect MERS-CoV,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tjandra Yoga Aditama via surat elektronik, kemarin.

Di laporkan, sudah 15 negara menemukan kasus MERS di wilayah masing-masing.  Namun, belum ada satu pun dari negara-negara itu yang mengeluarkan travel warning.

Penulis: MI/Dika Dania Kardi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!