- iklan atas berita -

MetroTimes (Surabaya) – Mutu dan keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan masyarakat, tenaga medis dan tenaga kesehatan harus mengupayakan pemberian pelayanan dengan standar maksimal dalam diagnosis, perawatan dan tindakan medis untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pasien.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan dr. Yanti Herman MHKes pada 1st International Symposium on Patient Safety and Quality secara hybrid di Airlangga Meeting Room, Hotel Bumi Surabaya City Resort pada Senin (20/11/2023).

Tertulis dalam Undang Undang No 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan menjelaskan, keselamatan pasien merupakan kewajiban wajib yang harus dipenuhi oleh segenap pelayan kesehatan sebagai wujud peningkatan mutu pelayanan secara  internal.

Dr Yanti menyebutkan, pemerintah pusat juga berperan dalam menyusun strategi nasional keselamatan pasien sebagai pedoman penyelenggaraan keselamatan pasien. Saat ini, telah diatur dalam Peraturan menKes No 11 Tahun 2017 mengenai standar dan sasaran dalam mewujudkan kesehatan dan keselamatan pasien.

Ia melanjutkan, salah satu yang upaya peningkatan mutu keselamatan pasien dapat dilakukan dengan cara pendidikan, penelitian dan pelatihan berkelanjutan. Perlu adanya pendidikan praktik terkini pada para tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai bekal dalam memprioritaskan keselamatan dan kesehatan pasien.

ads

MenKes menjelaskan, adapun beberapa tiga poin penting dalam peningkatan mutu keselamatan pasien. Pertama, pemberian pendidikan pada tenaga medis dan kesehatan. Pendidikan tersebut harus mencakup pengenalan konsep yang kuat agar memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu pada pasien.

Kedua, peran peneliti dalam inovasi pelayanan kesehatan harus terfokus pada pembentukan inovasi dalam diagnosis perawatan dan manajemen penyakit. Dengan harapan, pengembangan terobosan dan metode baru dapat membantu pengidentifikasian risiko pada keselamatan pasien.

Ketiga, Kolaborasi juga memiliki peranan besar dalam peningkatan mutu keselamatan pasien. Kolaborasi antar lembaga pendidikan dan pusat penelitian menjadi pendorong menciptakan lingkungan pertukaran ide atau inovasi dalam keselamatan dan kesehatan.

“Saya mengapresiasi kepada penyelenggara simposium kali ini. Hal ini merupakan kesempatan emas bagi para akademisi, tenaga medis dan kesehatan untuk memperluas jaringan dan peluang membentuk inovasi keselamatan dan kesehatan pasien,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!