METRO TIMES ( Ambon ) Kodam XVI/ Pattimura menggelar upacara dalam rangka memperingati HUT ke- 74 Korps Infanteri TNI AD di Lapangan Makodam, Senin (19/12/2022).
Bertindak sebagai inspektur upacara, Irdam XVI/ Pattimura, Brigjen TNI Dadang Rukhiyana. Sedangkan sebagai Komandan Upacara, Danyonif Raider 733/ Masariku, Letkol Inf Nugroho Notosusanto.
Tema ulang tahun Korps Infanteri tahun 2022 adalah “Infanteri Yang Modern dan Selalu Di Hati Rakyat” , upacara dimulai dengan pembacaan lintas sejarah cikal bakal terbentuknya korps Infanteri, kemudian dilanjutkan menyanyikan Mars Infanteri.
Upacara peringatan HUT kali ini turut diwarnai oleh pasukan prajurit yang mengenakan baju prajurit tempo dulu lengkap dengan senjata Garand yang memberikan penghormatan kepada Inspektur Upacara. Dilanjutkan tradisi membelah sebuah kelapa muda dan diminum oleh Inspektur Upacara yang bermakna kelapa muda menjadi pemulihan kembali segenap tenaga, jiwa raga untuk kembali berjuang melawan penjajah.
Setelah meminum kelapa, Pasukan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya terakhir yang telah berlangsung sejak kemarin berjalan memasuki Makodam setelah berhasil _finish_ di Lapangan Merdeka Ambon. Sesampainya di Makodam, Inspektur Upacara melakukan pemeriksaan pasukan dan pembacaan amanat Jenderal Besar Soedirman. Selanjutnya Komandan Peleton Yudha Wastu Pramuka Jaya membaca ikrar Korps Infanteri dilanjutkan penyerahan simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya.
Adapun pasukan upacara terdiri dari pasukan Yonif Raider 733/ Masariku, Denzipur 5/ CMG, Denkav 5/BLC, Lantamal IX/ Ambon, Lanud Pattimura, Brimob Polda Maluku, Sabhara, Satpol PP, Resimen Mahasiswa, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) dan siswa Pramuka.
Irdam XVI/ Pattimura yang membacakan amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) , Letjen TNI Arif Rahman, M.A., mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada para prajurit Infanteri dimanapun bertugas. Danpussenif juga memberikan gambaran singkat awal tercetusnya korps Infanteri.
“Latar belakang historis lahirnya Hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya dibawah komando Panglima Besar Jenderal Soedirman. Berdasarkan Keputusan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang tertuang dalam perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948, perang gerilya dilaksanakan oleh Angkatan Perang yang didukung penuh oleh rakyat ditiap- tiap kantong perlawanan (Wehrkreise),” .
Lebih lanjut dikatakan, para pejuang melakukan penyerangan ke pos- pos yang dijaga Belanda atau saat konvoi. Taktik tersebut yang membuat Belanda bingung dan kewalahan karena melakukan penyerangan tiba- tiba. Para pejuang bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki. Strategi itulah yang membuat Belanda kalah dan mundur.
“Saya instruksikan agar seluruh prajurit
Korps Infanteri mampu menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya. Selain itu, untuk selalu berdiri kokoh diatas pondasi jati diri prajurit, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan profesional,” .
Setelah selesai melaksanakan upacara, keluar sebagai juara pertama inti terbaik diraih oleh Peleton 2 Yonif Raider 733/ Masariku dan juara Pengantar Terbaik diraih oleh Gabungan Sabhara Polda Maluku dan Polisi Pamong Praja Maluku. Selain juara- juara Peleton Beranting, juga diumumkan Rindam XVI/ Pattimura meraih juara harapan ketiga video testimoni Hari Infanteri ke-74.
Acara kemudian berlanjut dengan ramah tamah , pemotongan tumpeng dan makan bersama seluruh prajurit. Sejumlah pejabat yang turut hadir diantaranya Kapoksahli Pangdam XVI/ Pattimura Brigjen TNI Syaepul Mukti Ginanjar, Danrem 151/ Binaiya Brigjen TNI Maulana Ridwan, Danlanud Pattimura, para Asisten Kasdam XVI/ Pattimura, para Dansat dan Kabalak, para perwira Polda Maluku, para Veteran dan pejabat Forkopimda Maluku.