Metro Times, Sorong – Organisasi KOMPAK (Kemitraan Pemerintah Australia – Indonesia) dengan Yayasan BaKTI selenggarakan dan gelar Pelatihan Pembina Teknis Pemerintahan Desa dan Bimtek Pengarusutamaan Pelayanan Sosial Dasar dalam Perencanaan dan Penganggaran Desa untuk wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat, bertempat di Swiss-BelHotel Sorong, Papua Barat.
Pelatihan berlangsung mulai hari ini, Senin, 24 Juli sampai dengan Jumat, 28 Juli 2017, dimana pembukaan dilangsungkan pada hari Minggu sore dengan peserta yang berasal dari Papua dan Papua Barat telah chekin lebih dulu pada hari itu juga.
Jumlah Peserta keseluruhan berjumlah kurang lebih 150 Orang yang datang dari berbagai Distrik ( Kecamatan ) di Papua dan Papua Barat.
George Corputty, Implementing Manager Program LANDASAN KOMPAK-BaKTI mengatakan kepada awak media, Senin (24/7) di Swiss-BelHotel bahwa program kegiatan dilaksanakan atas kerjasama KOMPAK dan Yayasan BaKTI yang dinamakan program LANDASAN, yaitu singkatan dari Pelayanan Dasar, Kesehatan dan Pendidikan untuk Papua dan Papua Barat.
Lanjut, “Kami bekerja di sepuluh Kabupaten, ada 4 di Provinsi Papua Barat yaitu Kabupaten Sorong, Manokwari Selatan, Kaimana dan Fakfak, sementara ada 6 di Provinsi Papua, diantaranya Kabupaten Waropen, Nabire, Lany Jaya, Boven Digul, Asmat dan Jaya Pura, jadi keseluruhan Site ada 24 Distrik (Kecamatan)“ terang George Corputty.
Mitra kerjasama KOMPAK dan BaKTI dengan cara pendekatan satu distrik dan seluruh kampung yang ada disitu, ada di 208 Kampung, dengan integrasi Sekolah Dasar yang berjumlah 203 dan 29 Puskesmas.
Ia (George Corputty) mengungkapkan program KOMPAK dan BaKTI memberikan pelatihan membangun sistim dan memberikan konsultasi kepada aparatur desa, baik pendampingan dalam pemerintahan desa, serta memberikan keterampilan dasar PTPD, Perencanaan pembangunan Desa, Pengelolaan Keuangan Desa, Pelayanan Sosial Dasar di Desa dan penyusunan peraturan Desa. @Hp
Sekilas Tentang KOMPAK
KOMPAK merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia dalam mendukung program pengentasan kemiskinan Pemerintah Indonesia yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Tahap pertama KOMPAK adalah untuk periode tahun 2015-2018.
Kemitraan ini merupakan sebuah kelanjutan dari kerjasama kedua negara yang telah berjalan beberapa dekade untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia melalui peningkatan tata kelola, pelayanan dasar dan penciptaan lapangan kerja bagi 40% masyarakat termiskin.
Kemitraan ini dilaksanakan melalui lima kementerian/lembaga yaitu Bappenas, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
KOMPAK memfokuskan kegiatannya pada tiga area:
- Peningkatan akses, kualitas dan penyelenggaraan pelayanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan dan identitas hukum;
- Penguatan tata kelola pemerintah desa dan partisipasi masyarakat di dalamnya, serta pembangunan berbasis masyarakat;
- Pengembangan peluang-peluang ekonomi produktif terutama di sektor non-pertanian.
Daerah kerja KOMPAK saat ini terfokus di tujuh provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, Papua dan Papua Barat.
KOMPAK menggunakan pendekatan dan mekanisme pelaksanaan sebagai berikut:
- Dialog dan saran kebijakan, misalnya dengan memfasilitasi Pemerintah Indonesia untuk mengadakan pertemuan antar kementerian mengenai kebijakan prioritas yang membutuhkan masukan bersama, memberikan saran ahli dan masukan teknis ke dalam perumusan kebijakan serta mengkoordinasi masukan masyarakat sipil ke dalam kebijakan.
- Penguatan kapasitas/kelembagaan, misalnya dengan menyediakan ahli teknis dan pelatihan untuk Pemerintah Indonesia dan masyarakat sipil untuk memperkuat kemampuan mereka menghasilkan keluaran relevan.
- Penelitian dan analisis, misalnya dengan mendukung penelitian khusus tentang dampak potensial dari kebijakan sebagai masukan desain dalam pembahasan kebijakan Pemerintah Indonesia.
- Percontohan dan Uji coba, misalnya dengan melakukan kegiatan untuk menguji penerapan metode untuk mencapai hasil, dan memfasilitasi replikasi dan/atau perluasan keberhasilan.
- KOMPAK membangun kemitraan strategis dengan organisasi-organisasi yang sudah ada, membentuk koalisi untuk perubahan, mendayagunakan kemampuannya untuk menguatkan sumber-sumber dana tradisional dan non-tradisional , serta mempromosikan inovasi, kesetaraan jender dan inklusi sosial.
Sumber : http://kompak.or.id
Sekilas Tentang BaKTI
BaKTI berdiri tahun 2004 sebagai bagian dari unit pertukaran pengetahuan Support Office for Eastern Indonesia (SOfEI). SOfEI adalah proyek multi donor yang diadministrasi oleh Bank Dunia. Pada tanggal 24 August 2009, dengan maksud memperkuat kepemilikan lokal dan fungsi keberlanjutan, BaKTI resmi menjadi yayasan dibawah payung hukum Indonesia. Peresmian Yayasan BaKTI berlangsung tanggal 8 February 2010.
BaKTI awalnya dibuat sebagai bank pengetahuan dan sumber informasi publik untuk pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Seperti diketahui bersama, KTI selalu menjadi target inisiatif pembangunan baik dari internasional, nasional dan lokal sendiri hanya begitu banyak pengetahuan dan pembelajaran yang berharga tidak di daya gunakan dengan baik sebagai bagian rencana pembangunan yang akan datang. BaKTI diciptakan untuk menyediakan platformdan alat tersebut untuk lembaga donor, pemerintah dan masyarakat untuk bisa mengakses informasi, menyimpannya, bertemu dan berdiskusi mengenai isu-isu pembangunan serta prioritas apa yang harus diambil agar bisa lebih mempengaruhi pengambilan keputusan dan lebih mendukung aktivitas pembangunan yang berbasis pengetahuan.
Sumber : http://bakti.or.id