MetroTimes (Surabaya) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengajak Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk membantu KPPU dalam penegakan hukum atas kasus-kasus yang membutuhkan kemampuan teknik, khususnya di bidang konstruksi, pelayaran/ kepelabuhanan, dan teknologi digital. Keinginan tersebut disampaikan Ketua KPPU, Kodrat Wibowo, S.E.,Ph.D., dalam pertemuannya dengan Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Rektor ITS, hari ini di Surabaya. Diharapkan ITS mampu menyumbangkan kompetensinya dalam memperkuat aspek pembuktian, memperhatikan semakin kompleksnya kasus yang dihadapi KPPU. Untuk itu, kedua Lembaga sepakat untuk menjalin kerja sama yang lebih formal dalam mewujudkan hal tersebut.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan di kantor Rektorat ITS tersebut, Ketua KPPU beserta jajaran pejabat Kantor Pusat dan Kantor Wilayah IV, turut diterima oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian, Bambang Pramujati, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana, Ir. Mas Agus Mardyanto, M.E.,Ph.D., beserta pejabat struktural ITS lainnya.
Ketua KPPU dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa kasus yang dihadapi KPPU semakin kompleks setiap tahunnya, bahkan di kasus persekongkolan tender, yang saat ini masih mendominasi laporan yang masuk ke KPPU. Dalam kasus persekongkolan tender, khususnya konstruksi, variasi dan aspek teknis yang menjadi perhatian, semakin rumit dan membutuhkan keahlian khusus. KPPU tidak ingin ke depan proses penegakan hukum terhambat sebagai akibat kurangnya pemahaman KPPU atas isu yang dipersoalkan. Untuk itu, dukungan keahlian ITS di bidang teknik sangat dibutuhkan. Sementara itu, KPPU juga memfokuskan inisiatifnya pada kasus-kasus kompleks di bidang teknologi digital, khususnya platform online. Hal ini sejalan dengan pola pelanggaran persaingan usaha yang terjadi di dunia, dan diputus oleh berbagai otoritas persaingan usaha internasional. Ketua KPPU menekankan bahwa KPPU mentargetkan dominasi sektor teknologi digital oleh pelaku usaha tertentu dapat dicegah KPPU dengan menggandeng keahlian di ITS.
Rektor ITS menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan siap untuk membantu KPPU. Hal ini sejalan dengan komitmennya untuk memprioritaskan hubungan kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah. Di lain sisi, Rektor ITS juga mengharapkan KPPU dapat membantu mereka dalam menyelesaikan berbagai persoalan persaingan yang dapat menghambat perkembangan dan inovasi di bidang teknologi, maupun membantu pejabat pengadaan di ITS dalam mencegah kolusi dalam berbagai pengadaan di perguruan tinggi tersebut. (nald)