- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Pada pekan terakhir pada bulan April ini, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA kembali mengukuhkan enam guru besar baru. Enam profesor itu berasal dari Fakultas Hukum (FH), Fakultas Vokasi (FV), dan Fakultas Psikologi (FPsi). Pengukuhan guru besar itu bertempat di Aula Garuda Mukti, Gedung Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR pada Rabu (30/4/2025).

Keenam profesor tersebut adalah Prof Iman Prihandono SH MH LLM PhD, Prof Dr Rr Herini Siti Aisyah SH MH, Prof Dr Sri Winarsi SH MH, Prof Dr Aktieva Tri Tjitrawati SH MHum dari Fakultas Hukum, Prof Dr Bambang Suharto SST MMPar dari Fakultas Vokasi, dan Prof Endang Retno Surjaningrum SPsi MAppPsych PhD Psikolog dari Fakultas Psikologi.

Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA

Pada pengukuhan kali ini, Rektor UNAIR memaparkan bahwa sudah ada sekitar 17 persen dari dosen di UNAIR, atau sekitar 300 dosen yang telah menjadi profesor atau guru besar. Angka itu merupakan capaian yang besar, dan Prof Nasih berharap dapat terus memperkuat UNAIR sebagai universitas yang berdampak. “Capaian ini sangat luar biasa dan tentunya menjadi energi baru bagi kami untuk terus melangkah berdampak bagi masyarakat,” harapnya.

Berdampak Global

ads

Pelantikan guru besar kali ini juga memberikan warna baru bagi UNAIR untuk terus berdampak dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat. Kontribusi nyata itu berupa pemikiran maupun kontribusi teknis.

“Harapannya juga berdampak untuk negara dan dunia. Terlebih lagi ada dua guru besar yang ada di bidang hukum internasional. Sehingga bisa jadi ada kontribusi dari guru besar baru kami ini untuk ketertiban dan kebijakan dunia karena hukum ini kan salah satu piranti untuk masyarakat yang lebih sejahtera,” paparnya.

Pencapaian Baru

Selain itu, Prof Nasih juga mengajak seluruh civitas untuk menjadikan momen ini sebagai momen untuk bersyukur, yang ditandai dengan usaha untuk terus membawa UNAIR ke arah yang lebih baik dan amanah untuk kebermanfaatan masyarakat. Rektor UNAIR menyampaikan bahwa pada bulan Juni 2025, UNAIR diprediksikan akan naik ke peringkat 296 menurut QS World University Ranking. “Bersama dengan 300 guru besar UNAIR dan seluruh civitas akademika UNAIR, kita akan melangkah untuk masuk ke 200 universitas top dunia,” katanya.

Reputasi dan ranking, sambungnya, menjadi komponen yang penting mengingat keberadaan peringkat dapat menjadi wujud mutu UNAIR di kancah nasional maupun internasional. Hal ini menjadi bekal yang baik bagi para lulusan UNAIR dan menjadi sebuah kepercayaan diri untuk berkarir. “Dan untuk sampai ke posisi itu, salah satunya perlu peran besar dari guru besar kita semua, karena karya-karya guru besar nantinya bisa diakses pada berbagai macam publikasi yang terkemuka dan bisa dipelajari oleh orang-orang di seluruh dunia,” papar Guru Besar dari FEB itu.

Optimis dan Mimpi Besar

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat UNAIR, Prof (HCUA) Dr H Sunarto SH MH menyatakan bahwa dengan pengukuhan enam guru besar baru itu, ia memiliki mimpi besar agar UNAIR berhasil masuk ke top 200 dunia. “Dulu awal Prof Nasih jadi rektor, UNAIR ada di peringkat 700-an, nah saat ini ada di angka 308, maka bukan tidak mungkin jika kita mau bermimpi dan ikhtiar untuk mencapai top 200. InsyaAllah suatu saat nanti akan ada di top 100 dunia,” ucapnya.

Dari paparan guru besar yang telah tersampaikan, Prof Sunarto menegaskan pentingnya memahami berbagai ilmu dan tidak mengedepankan ego sektoral.  “Sebagai seorang akademisi, apabila tidak bisa mempraktikkan ilmunya, maka ilmunya akan sia-sia. Selain itu, jika ada punya dan bisa mengimplementasikan ilmu, namun secara mentaln tidak siap, maka juga akan sia sia,” tegasnya.

(nald)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!