METRO TIMES ( Ambon ) Kutu loncat Pribadi yang lemah
Ketidakpercayaan diri sebagai seorang politikus, sering menjadikan seseorang beralih dari satu parpol ke parpol lain, untuk memantapkan eksitensinya.
Sekedar mengutip pendapat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainuddin Amali; terdapat 4 faktor; keempat factor tersebut adalah idiologi partai, konflik internal partai, masa depan partai serta iming-iming fasilitas dari partai lain, ungkap politisi Partai Golkar ini”.
Jika barkaca dari Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musda) Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) yang pelaksanaannya gagal ditengah jalan, dikarenakan hujan interupsi dari hampir mayoritas dukungan suara. Ketidakpuasan itu mengemuka lantaran 9 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari 11 DPC kabupaten/kota yang ikut pada Musda luar biasa ini, memprotes indikasi kecurangan yang dilakukan panitia penjaringan bakal calon ketua dan atau oknum-oknum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura yang tidak merekomendasikan tiga bakal calon lainnya; dari lima bakal calon yang mendaftarkan diri pada pertengah atau akhir oktober 2021. (280/10.21). suara teriakan semakin keras dan genjar dari beberapa peserta yang katanya mempunyai hak suara, meneriaki pimpinan sidang yang membacakan surat rekomendasi DPP kepada bakal calon ketua.
Teriakan semakin keras disertai aksi protes yang meminta supaya Musda ditunda dan dikembalikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Mereka menilai Musda ini sudah tidak beres sudah tidak sesuai buku kitab suci kita atau buku panduan pedoman angaran dasar dan rumah tangga partai Hanura. “Interupsi pimpinan sidang….interupsi…kami sudah tahu, kami sudah tahu surat rekomendasi itu, lantang Opier yang adalah Ketua DPC Kabupaten Malteng, yang didukung penuh DPC Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), DPC Kabupten Kepulaun Tanimbar dan DPC lainnya. Kendati interupsi pimpinan, sidang menugaskan salah seorang fungsionaris DPD Hanura yakni Semy Ony Yaki untuk membacakan surat dukungan DPP Hanura yang hanya mengamini dua bakal calon ketua; yakni Ronny Sapulete dan Mus Amin.
Ketidakpuasan semakin memuncak membuat jalannya Musda Luar Biasa ini gagal dilanjutkan, karena moyoritas dukungan meminta supaya persoalan ini dikembalikan ke DPP atau Mahkama Partai Hanura untuk ditinjau kembali karena aroma ketidakberesan mulai tercium. Fakta menunjukan rekomendasi 9 DPC kepada Mat Ohoirella Ketua DPC Hanura Kota Ambon tidak direkomendasikan DPP Hati Nurani Rakyat. Malahan Hanura Pusat hanya merekomendasikan Mus Amin dan Rony Sapulte. Walau begitu, kedua bakal calon ketua ini dinilai cacat prosudural; Mus Amin sudah berpindah partai, yakni dari Parpol HANURA ke Parpo Umat dan Rony Sapulte bukan orang kediaman atau bukan KTP berpenduduk kota Ambon,
Menurut sumber terkait dari DPC Malteng membeberkam kalau mereka mempunyai bukti berpindahnya saudara Mus Amin ke Parpol Umat, “ yah kami punya bukti dia, kami sudah cek ke kantor Hukum dan Ham dan yang bersangkutan punya nama terdaftar disana, di partai Umat,”beber sumber ini yang mengaku dari DPC kota Masohi.
Masih menurut sumber ini, Mus Amin adalah orang dekat gubernur Maluku makanya DPP memaksa untuk merekomendasikan yang bersangkutan, lagian PLT kesini, Mus yang acapkali memfasilitasi, ungkapnya”.
Ketua DPC Malteng menegaskan, oknum DPP telah melakukan penghianatan terhadap Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hanura terkait dengan peraturan organisasi (PO) pasal 18 dan pasal 19 tentang ketentuan persyaratan umum dan khusus.
Ketentuan persyaratan Umum, menurut Soeleman Opier, pada pasal 18 dan 19 menyebutkan bahwa”Bakal calon tidak boleh menjadi anggota atau pengurus partai lain. Kita ketahui bahwa Mus Amin adalah Ketua Partai Umat, dan ada bukti pada kita. Soelamen kemudian mempertanyakan atas dasar apa DPP merekomendasikan yang bersangkutan, berarti ada kedipan kedipan mata, ada penghianatan terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai yang adalah Kitab Suci bagi kami, tegasnya”. Baik Mus dan Rony lanjut Opier tidak didukung 30 porsen suara dari dukungan suara DPC.
“Sementara kami 9 DPC telah menyampaikan dukungn kepada saudara Mat Ohoirella, secara resmi melalui pandangan umum, dan ini sudah melebihi 30 porsen, berarti secara riil pemilik suara mayoritas menyatakan dukungan kepada saudara Mat Ohorella, sebagai Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku,urai Soleman Opier dalam sebuah konferensi pers, disela-sela deadlocknya Musda luar biasa tersebut.
Hal senada juga dikemukakan Ketua DPC Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Hendrik Kuserin Sh, Kuserin menegaskan bahwa proses musyawarah daerah luar biasa ini cacat prosudural, dan kalau mau adil dan tercipta demokrasi yang baik harus dilakukan rekruitmen ulang, sehingga hasilnya memuaskan semua pihak, tandasnya”.
Mus Amin misalnya ketika menjawab kebenaran soal pemindahan dirinya ke parpol umat, ia tdak menjawabnya, dirinya mengaku kalau sampai saat ini masih menjabat sebagai bendahara DPD partai Hanura Maluku.
“Sampai saat ini saya masih menjabat sebagai bendahara partai makanya saya berada disini,ungkap pengusaha muda yang satu ini.
Direktur Eksekutif riset Indonesia, Toto Sugiarto, yang juga Dosen Luar biasa pada Universitas Paramadina menilai, seorang politikus yang sering pindah-pindah parpol mencerminkan diri yang lemah dan pribadi yang tidak kuat. Dan mereka ini lanjutnya adalah politikus bukan sebagai tiang penyangga” melainkan sebagai orang yang bergelantungan mencari pegangan. Ia bukan sosok yang dicari untuk dipilih oleh pemilih,melainkan seperti pedangan kaki lima yang menggelar dagangan, bahkan sampai pada trotoar yang ramai penjalan kaki agar dilihat dan dibeli. “Politisi Kutu Loncat”.