
Metro Times (Purworejo)-Menu sayur pada program makan bergizi gratis (MBG) hari ketiga di SMP Negeri 31 Purworejo kedapatan basi. Beruntung para siswa di sekolah itu belum sempat mengkonsumsi sayur tersebut.
“Anak-anak belum sempat makan, kemarin kami dihubungi dari pihak dapur. Intinya memberikan informasi supaya sayurnya tidak dimakan karena sudah sayup (basi),” kata Kepala SMP Negeri 31 Yosiyanti Wahyuningtyas.
Setelah mendapat informasi itu, kepala sekolah pun langsung melanjutkan informasi ke seluruh kelas. Sehingga sayur basi itu tidak dikonsumsi secara massal oleh para siswa
Yosi menyebut pada hari ketiga program MBG di sekolah tersebut menunya terdiri dari nasi, sayur atau oseng boncis, daging ayam serta tempe plus nugget. Menu lauk pauk pada program ini setiap hari berbeda.
“Ada anak yang sempat makan tapi tidak masalah. Tadi malam anaknya dihubungi bilangnya enggak apa-apa, tidak sakit,” katanya.
Ia mengutarakan pada MBG ini SMP Negeri 31 memperoleh jatah sebanyak 564 porsi. Secara umum para siswa bahagia dan senang menyambut program tersebut.
“Kami pun berterimakasih SMP Negeri 31 ditunjuk dalam uji coba makan bergizi gratis. Anak-anak sangat senang,” katanya seraya menerangkan bahwa pihaknya tidak mempersoalkan terkait insiden sayur basi di sekolah tersebut.
Pihaknya memaklumi karena menyiapkan makanan dalam skala besar itu penuh risiko. Ia pun memahami betapa sulitnya melaksanakan program tersebut.
“Kami bersyukur anak-anak di SMP 31 bisa mendapat program ini. Anak-anak sangat senang,” imbuhnya.
Terkait hal ini Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di yayasan Dapur Biyung Poniman sebagai distributor MBG di sekolah tersebut saat dikonfirmasi enggan memberikan keterangan banyak. Ia menyarankan untuk meminta konfirmasi ke Kodim 0708/Purworejo.
Berbeda dengan SMP Negeri 31, pada hari yang sama program MBG yang difasilitasi SPPG lain yakni Yayasan Sri Agung Sejahtera di SMP Negeri 7 Kecamatan Grabag kedapatan beberapa telur pada menu program tersebut rusak serta tidak bisa dikonsumsi.
H, Jazim selaku pemilik yayasan tersebut mengklaim bahwa kerusakan telur menu MBG dari dapur Sangubanyu, Grabag itu tidak banyak. Saat itu juga telur yang rusak langsung diganti dan kegiatan makan bergizi di wilayah itu pun berlanjut.
“Telur yang rusak tidak banyak cuma beberapa butir saja. Kemarin langsung kami tarik dan gantikan yang baru,” kata H Jazim saat di konfirmasi, Kamis (20/2).
Ia menjelaskan, telur tersebut diambil dari seorang distributor yang juga merupakan anggota DPRD Purworejo. Pada rapat koordinasi di kantor Kecamatan Grabag pasca temuan itu yang bersangkutan pun dihadirkan.
“Untuk telur kami juga tidak tahu kalau ada yang rusak, kami ambil dari distributor. Distributornya ini kebetulan anggota DPRD dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Dia juga tentu ambil dari pengusaha ayam petelur,” katanya.
Setelah kejadian ini, Jazim berharap para distributor bahan makanan yang mendapat kepercayaan untuk membantu menyukseskan program ini lebih selektif. Pihaknya tak ingin kasus serupa kembali terulang.
Sebagaimana diketahui, program makan bergizi gratis (MBG) telah dilakukan uji coba di Kabupaten Purworejo. Uji coba ini dilaksanakan Komando Distrik Militer atau Kodim 0708/Purworejo bekerjasama dengan Yayasan Sri Agung Sejahtera dan Yayasan Pawon Biyung Poniman.
Yayasan Sri Agung Sejahtera mengampu progam MBG untuk 10 sekolah di wilayah kecamatan Grabag dan Ngombol. Sedangkan Yayasan Pawon Biyung Poniman mengampu dua sekolah di wilayah Kecamatan Purworejo.
Uji coba ini akan dilaksanakan selama 15 hari sejak Senin 17 Februari 2025. Sebanyak 12 sekolah di Purworejo menjadi sasaran dalam uji coba program tersebut.
12 sekolah dari TK hingga SMK itu masing-masing di wilayah Grabag meliputi SD Negeri Sangubanyu sebanyak 74 siswa, SD Negeri Kedung Kamal 79 siswa, SMP Negeri 7 sebanyak 573 siswa serta SMP Negeri 10 untuk 760 siswa.
Lalu wilayah Ngombol dilaksanakan di SD Negeri Seboropasar sebanyak 84 siswa, SD Negeri Secang 73 siswa, SMP 30 Purworejo 554 siswa, SMP 11 sebanyak 638 siswa, TK Pertiwi Seboropasar 16 siswa juga TK Al Azhar Secang 12 siswa.
Selanjutnya di wilayah Kecamatan Purworejo uji coba MBG dilaksanakan di SMP Negeri 31 Purworejo sebanyak 566 siswa serta SMK YPT Purworejo sebanyak 393 siswa. Jumlah total penerima manfaat MBG pada hari pertama ini sebanyak 3882 siswa.
Terkait kasus sayur basi di SMP 31, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di yayasan Dapur Biyung Poniman saat dikonfirmasi perihal hal tersebut, enggan memberikan keterangan banyak. Ia menyarankan untuk meminta konfirmasi ke Kodim 0708/Purworejo.(tyb)