- iklan atas berita -

 

 

Metro Times (Surabaya) — Penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya Jawa Timur membuat dunia usaha mengalami guncangan yang mengkawatirkan, sehingga mengancam para pekerja atau buruh akan kelangsungan pekerjaannya.

Pada hari Buruh yang jatuh pada tanggal 1 Mei, sehingga para buruh memperingati dengan penuh keprihatinan.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur, Fauzi mengatakan, saya sebagai ketua SPSI Jawa Timur, Serikat Pekerja yang terbesar di Indonesia dan Jawa Timur, menyampaikan bahwa Covid-19 ini bukan hanya memporak-porandakan perekonomian nasional khususnya Jawa Timur, tetapi telah mencabit-cabit kebersamaan kita, khususnya nilai peribadatan kita sebagai orang yang beragama.

ads

“Kita di hari buruh ini tidak bisa menunjukkan rasa kita karena Covid-19. Maka yang biasanya dilakukan melalui long march berpuluh-puluh ribu orang melakukan unjuk rasa di Istana Negara, kalau di Jawa Timur di Grahadi. Atau bahkan dilakukan secara Istighosah, pengajian akbar, hari ini sudah tidak bisa dilakukan itu dan hari ini kita harus patuh pada ajakan pemerintah untuk bekerja di rumah, berdiam diri di rumah, dan kalau bisa semaksimal mungkin kalau tidak penting, tidak boleh beranjak dari rumah,” terang Fauzi kepada media di Surabaya, Jumat (1/5).

Solusi untuk buruh yang terkena PHK dengan memberikan kartu pra kerja kurang tepat.
Menurut Fauzi, Covid-19 terjadi hari ini. Saya menghargai program yang dilakukan oleh pemerintah bahwa melakukan kartu pra kerja dan lain-lain, tetapi ingat kartu pra kerja itu harus memenuhi persyaratan yang tidak gampang harus dipenuhi persyaratan itu. Maka kami kurang setuju dengan adanya kartu pra kerja, oleh karena Covid itu terjadi hari ini. Saya boleh meminjam usulan sebagaimana yang pernah kita dengarkan dulu yaitu waktu lumpur lapindo. Apa kata orang lumpur lapindo ? Hari ini bisa kita praktekkan bersama-sama yaitu cash and carry (uang tunai dan bawa).

Ekonomi Jawa Timur dan Indonesia sekarang lagi runtuh, karena tidak ada daya beli. Maka untuk itu cash and carry adalah sarana atau program yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menghadapi Covid-19.

Lebih lanjut Fauzi menjelaskan, saya atas nama ketua DPD SPSI Jawa Timur, kepada perusahaan kami berdoa, mudah-mudahan pemimpin perusahaan-perusahaan yang di Jawa Timur dan di Indonesia bisa bertahan karena Covid-19 ini. Seandainya tidak bisa bertahan tolong dirundingkan dengan pekerjanya yang baik, karena sebentar lagi ada THR, untuk itu satu-satunya undang-undang yang bagus adalah hasil perundingan antara kedua belapihak, antara pengusaha dan pekerja.

Bahwa ini ada Corona, semua kedua belapihak harus mengerti, tidak boleh ada yang saling ngotot.

“Saya rasa kita akan merumuskan kalau harus terjadi PHK. Mudah-mudahan tidak terjadi, kalaupun terjadi PHK kurang lebih datanya yang masuk di pemerintahan provinsi Jawa Timur atau Disnakertrans provinsi Jawa Timur kurang lebih 555 perusahaan atau kurang lebih 40 ribu pekerja itu yang terdaftar. Saya yakin lebih dari itu bahkan tembuh sampai 75 ribu pekerja yang tidak terdaftar oleh karena itu kepada perusahaan yang berdampak Covid-19, mudah-mudahan PHKnya betul-betul karena Covid-19 bukan cari-cari alasan,” paparnya.

“Saya rasa menutup perusahaan jalan terakhir, mem-PHK pekerja merupakan jalan terakhir, maka jalan pertama adalah potong atau pangkas gaji para Direktur, kedua kurangi jam lembur, kurangi jam kerja, lalu kalau sudah dilakukan itu masih tidak bisa, akhirnya perusahaan bangkrut baru bisa lakukan PHK,” ujarnya.

“Anggota SPSI yang sudah terkena PHK kurang lebih 40 ribu keatas. Kebanyakan dari sektor Pariwisata,
Pertokoan, Perusahaan sepatu, Garment, Rotan mabel, perusahaan yang padat karya, yang pada umumnya banyak perusahaan itu yang eksport, tetapi eksportnya tidak bisa dia lakukan,” ungkap Fauzi.

“Kami menghimbau kepada anggota SPSI atau Serikat Pekerja yang lain, atau seluruh pekerja Jawa Timur untuk tetap tinggal di rumah. Hindari gesekan antar pekerja, antar buruh, antar masyarakat agar Covid-19 ini terhindar dari anggota keluarga kita minimal, lebih-lebih kepada anggota warga kita Jawa Timur dan Indonesia,” pungkas Fauzi. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!