Metro Times (Wonosobo)- Rutinan majelis Semaan Al-qur’an Dzikrul Ghofillin kali ini dilaksanakan secara eksotis dengan nuansa romansa yang indah di alam pegunungan.
Acara Jantiko Mantab tersebut dilaksanakan di Batursari Desa Banyumudal,Sapuran Wonosobo sore ini(20/10).
Majelis Dzikrul Ghofillin dipimpin langsung oleh Kh Agus Ferry Husnul Maab, putra Kh Agus Sabuth Panoto Projo cucu Kh Hamim Jazuli(Gus Miek) sang waliyullah dari Ploso Kediri, mursyid tunggal Dzikrul Ghofillin.
Jamaah Jantiko Mantab selain dari Wonosobo hadir juga dari Ngayogyakarta Hadiningrat,Pemalang,Pekalongan,Purbalingga hingga Bali.
Acara tersebut dikawal ketat oleh Patriot Garuda Nusantara(PGN) dan Banser. Sehingga hikmad,nyaman,aman,damai dan sangat kondusif.
Ditambah suasana yang indah di tengah areal pertanian, disuguhkan pemandangan lereng pegunungan nan hijau dengan ketinggian 1700 Mdpl, harmonisasi serasa di Warsawa Polandia, ataupun pegunungan Alpen khas Eropa.
Nilai-nilai positif dari acara tersebut memang sangat bermanfaat. Mendakwahkan Islam yang santun, sesuai nilai2 budaya timur yang ramah tamah, mengedepankan toleransi, dan dawuh-dawuh agung dalam kehidupan, iatiqomah dalam mengarungi kehidupan, dan selalu ingat disaat lupa, itulah intisari “Dzikrul Ghofillin”.
“Saya sangat bersyukur Dzikrul Ghofillin ini bisa bermekaran dihati saya, sebagai santri Gus Miek, dan generasi muda asupan religius seperti inilah yang selalu dibutuhkan agar senantiasa baik,positif dan mendapatkan berkah doa dari para kyai”. Tutur Riska salah satu santri jamaah , saat diwawancarai Metro Times.
Peran serta kebersamaan Jantiko Mantab Dzikrul Ghofillin inilah yang menjadikan,Kebhinekaan tetap terawat dari pejabat, santri,petani masyarakat biasa,membaur dalam munajat dzikir do’a untuk agama,bangsa,dan negara.(Arr)
