SAUDI – Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman pada Minggu (10/1) mengumumkan rencananya membangun kota nol karbon di NEOM. Proyek konstruksi besar pertama untuk zona bisnis utama Arab Saudi bernilai US$500 juta atau Rp7.000 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS) bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara eksportir minyak terbesar dunia itu.
Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) dalam sebuah tayangan acara televisi menyatakan kota yang nantinya dikenal sebagai “The Line” ini akan membentang lebih dari 170 km. Selain itu, kota dapat menampung 1 juta penduduk dalam pembangunan perkotaan yang positif karbon dan didukung oleh 100 persen energi bersih itu.
“Mengapa kami harus mengorbankan alam demi pembangunan? Kami perlu mengubah konsep kota konvensional menjadi kota yang futuristik,” kata dia seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/1).
MBS juga mengatakan keputusan membangun proyek itu dilakukan berdasarkan kesimpulan persiapan dan perencanaan yang sudah dilakukan selama 3 tahun belakangan ini. Ia menambahkan, infrastruktur proyek itu akan bernilai US$100 miliar hingga US$200 miliar.
“Tulang punggung investasi di ‘The Line’ akan datang dari dukungan US$500 miliar kepada NEOM oleh pemerintah Saudi, PIF dan investor lokal dan global selama 10 tahun,” tambahnya.
Dana abadi kerajaan Arab Saudi atau the Public Investment Fund (PIF) adalah landasan dari investasi megah di NEOM ini. Di sana ia menambahkan, pihaknya akan mengembangkan high-tech seluas 26.500 km persegi di Laut Merah dengan beberapa zona sekitarnya, termasuk kawasan industri dan area logistik yang direncanakan selesai pada 2025.
Setelah diumumkan oleh penguasa de facto Pangeran Mohammed pada 2017 silam, kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan beberapa pengumuman mengenai NEOM sebagai pilar dari rencana Visi 2030. Tujuannya untuk membebaskan Arab Saudi dari ketergantungannya pada pendapatan minyak mentah.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Saudi mengatakan konstruksi akan dimulai pada kuartal pertama 2021. Keberadaan kota itu diharapkan menyumbang US$48 miliar untuk produk domestik bruto kerajaan dan menciptakan 380 ribu pekerjaan. (cnn)