Metro Times (Surabaya) – Menjelang penutupan pelaksanan Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Opshantai) Tahun 2019, Panglima Komando Tugas Pertahanan Pantai (Pangkogashantai) yang yang tergabung dalam Latihan Opshantai Tahun 2019 menggelar uji konsep Rencana Operasi (RO) dengan Tactical Floor Game di Pusat Latihan Elektronika dan Sistem Kendali Senjata (Puslatlekdalsen) Kesatrian Bumimoro Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal).
Uji Konsep Rencana Operasi tersebut dipimpin langsung Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) TNI yang diperankan oleh Kolonel Marinir Nasrudin yang sehari harinya menjabat Paban V Sistim Latihan (Sislat) Direktorat Pendidikan dan Latihan (Ditdiklat) Kodiklatal.
Adapun uji Rencana Opersi Latihan Operasi Pertahanan Pantai tahun 2019 ini diawali dengan laporan Asisten Intelijen (Asintel) Pangkogab TNI Kolonel Laut (P) Setiyo Widodo, S.E., M.Si yang juga Komandan Pusdikintelmar Kodiklatal, menyampaikan situasi, jumlah dan kemampuan alut sista yang dimiliki Negara musuh berikut propaganda yang telah dilaksanakan. Selain mendapatkan data kekuatan musuh, para peserta juga mendapatkan data kekuatan sendiri yang disampaikan oleh Asops Pangkogab Kolonel Marinir Kresno Pratowo yang sehari harinya menjabat Komandan Pusat Latihan Marinir (Danpuslatmar) Kodiklatal.
Dari data intelijen tersebut, selanjutnya Pangkogashantai memaparkan uji Konsep Rencana Operasi, diawali persiapan operasi, Pertahanan Pangkalan (Hanlan) hingga selesai pelaksanaan operasi.
Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Latopshantai) TA 2019 tersebut diikuti 225 prajurit terdiri 63 personil Pelaku, 10 personil tim penilai, 10 personil tim evaluasi, 2 orang peninjau, 54 personil penyelenggara dan 81 personil pendukung Latihan. Dari 63 personil pelaku tersebut berasal dari Lantamal V Surabaya, Lantamal III Jakarta, Lantamal VII Kupang, Lantamal XIII Tarakan, Puspenerbal, Yonmarhanlan V Surabaya, Yonmarhanlan XIII Tarakan dan Kormar Jakarta. (nald)