MetroTimes (Surabaya) – Untuk memastikan kinerja para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim berjalan produktif pasca diberlakukannya perubahan jam kerja menyikapi pandemi virus corona (covid-19), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Prov. Jatim di Jl. Siwalankerto Utara II/42 Surabaya, Senin (23/3).
Seperti diketahui bersama, dalam menghadapi pandemi covid-19 yang terjadi di Jatim membuat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Surat Edaran (SE) tertanggal 23 Maret 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN yang menyatakan bahwa para ASN di lingkungan Pemprov Jatim dapat bekerja satu hari kerja kantor serta satu hari kerja dari rumah.
Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, Wagub Emil Dardak ingin memastikan para ASN agar tetap produktif bekerja dari rumah.
“Kami ingin kinerja para ASN tetap produktif meskipun bekerja dari rumah. Mereka bisa mensuplai data maupun bahan pekerjaan dari rumah,” ungkapnya.
Emil Dardak menyatakan, kedatangannya ke kantor Disperindag Prov. Jatim tersebut berkeinginan untuk memastikan bahwa kinerja para ASN tidak terganggu, meskipun telah diberlakukannya SE Gubernur Jatim. “Kami ingin memastikan saja,” ujarnya.
Setelah berkunjung di beberapa ruang dan bertemu dengan sejumlah staf, Emil Dardak mengapresiasi para ASN di lingkungan Disperindag Prov. Jatim yang tetap melakukan koordinasi pekerjaan, khususnya bagi mereka yang di rumah. Utamanya dalam penyediaan data pekerjaan via whats up ataupun email.
Tujuan dari pemberlakuan satu hari kerja di kantor dan satu hari di rumah yakni untuk memberi kesempatan bekerja dari rumah agar mobilisasi orang bisa dikendalikan. Terlebih bekerja dari rumah tidak boleh diartikan santai-santai, namun tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai ASN dari rumah.
“Kami ingin memastikan setiap ASN di Pemprov Jatim dapat bekerja dan mendapatkan perlindungan kerja dengan baik. Bahkan, saya juga sempat mengecek kantin apakah kebersihannya terjamin atau tidak. Kursi yang tidak terpakai sementara waktu disimpan di gudang. Kita minimalisir titik-titik penyebaran,” ujarnya.
Sementara terkait dampak ekonomi yang diakibatkan wabah Covid-19, Emil akan mendorong Disperindag Prov. Jatim untuk segera melakukan koordinasi sekaligus memetakan industri yang terdampak akibat permintaan pasar yang menurun.
“Saya ditugasi oleh Ibu Gubernur untuk memikirkan paket kebijakan. Tadi juga saya memetakan bersama Disperindag kesiapan industri Makanan dan Minuman (mamin). Mamin ini menjadi sumber terbesar dari Manufacturing yang ada di Jatim terlebih di dua daerah zona terjangkit Covid-19 seperti area Surabaya, Sidoarjo dan Malang Raya,” terangya.
Dirinya memastikan bahwa proses distribusi kelancaran barang serta bahan baku perdagangan bisa terus lancar ditengah wabah yang semakin banyak.
“Allhamdulillah pasar tradisional tumbuh dengan baik. Namun, Pemprov Jatim ingin memastikan upaya mitigasi ke depan agar ekonomi di masyarakat bisa tumbuh kegiatan ekonominya dan pasar tradisionalnya tidak tutup,” jelasnya. (nald)