- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Perayaan Dies Natalis Universitas Widya Kartika/UWIKA Surabaya, ke-37 berlangsung meriah Minggu (13/8). Seperti tahun sebelumnya, perayaan ditandai dengan potong tumpeng oleh Rektor UWIKA, Dr F Priyo Suprobo, S.T., M.T., serta pertujukan seni tari Barongsai.

Rektor Priyo Suprobo, mengatakan, di usia yang menginjak 37 tahun ini, jajaran civitas akademika semakin inovatif dan kreatif. Misalnya, inisiatifnya yang menerapkan program pertukaran pelajar yang tidak hanya berlaku bagi program studi Pendidikan Bahasa Mandarin saja namun kini juga menjangkau program studi dengan konsentrasi ekonomi dan teknologi.

Menurut Rektor UWIKA Dr F Priyo Suprobo, S.T., M.T, kegiatan ini sesuai dengan upaya Presiden Joko Widodo dalam menyongsong 77 tahun Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.

ads

“Dengan bertambahnya usia UWIKA ke-36 tahun, kami menyadari bahwa pergulatan memang belum usai. Karena perubahan dan tantangan semakin masif pasca pandemi Covid-19. Sebagaimana para pendiri universitas ini, yang turut ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua cita-cita pendiri tersebut, masih selalu dihidupi para civitas akademika universitas ini,” ujarnya.

‘’Program studi yang selama ini berada pada fase zona aman yang hanya berani pada lingkup nasional saja, saat ini diarahkan untuk memiliki pola pikir yang out of the box dengan sumber daya yang dimiliki saat ini. Supaya UWIKA dikenal tidak hanya icon mandarinnya saja namun juga memiliki kreativitas pada program studi lainnya’’ kata Priyo, yang didampingi Eka dari LPPM.

Menurut dia, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka/MBKM berjalan sangat baik di kampus ini. Apalagi, kerjasamanya dengan universitas di tiongkok dan filipina memberikan peluang baru internasionalisasi kampus.

Program MBKM, menurut dia, sangat cocok untuk mahasiswa saat ini. Sebab, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar secara nyata selama 3 semester atau 60 SKS dengan bekerja atau belajar pada kampus mitra berdasarkan dengan program studi yang mereka ambil.

‘’Jadi, nanti tetap ada dosen pembimbingnya yang bisa mempertanggung jawabkan pekerjaan mahasiswa yang sedang bekerja tadi meskipun mereka melakukan studi secara independen, ini juga berlaku ketika mereka sedang belajar di kampus mitra UWIKA’’ kilahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, UWIKA, menyediakan wadah bertemunya dunia usaha dan industri, pendidikan, komunitas sosial masyarakat, dunia internasional, dan donatur maupun pemerintah.

‘’Kami memberikan harta tri dharma terbaik, yakni talenta Ilmu pendidikan, Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Untuk itu, dalam rangkaian Dies Natalis ke-36 yang digelar sejak Juli 2022, UWIKA mengundang seluruh mitra untuk aktualisasi bersama. Serta melahirkan karya-karya terbaik bersama, demi mencapai cita-cita bersama yakni bertumbuh dan berdaya,” ungkapnya.

Pada bagian lain, Rektor UWIKA, Dr F Priyo Suprobo, S.T., M.T., menjelaskan, perubahan dan tantangan semakin masif pasca pandemi covid-19 yang melanda Indonesia 2-3 tahun silam.

Para pendiri yang dalam sejarahnya mendirikan universitas ini adalah untuk turut ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bagi elemen masyarakat yang kurang mampu untuk menempuh pendidikan tinggi yang berbiaya tinggi pula pada saat itu.

Suatu perubahan, kata dia, mendorong munculnya pengharapan baru dan semua cita-cita pendiri tersebut masih selalu dihidupi para civitas akademika universitas ini. Uwika sadar sepenuhnya masih harus bergulat dan tersadar atas keadaan di masa lalu, dalam pertumbuhan kedewasaan spiritualitas atas nilai-nilai yang dihidupi.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!