MetroTimes (Surabaya) – Masyarakat seluruh dunia memperingati Hari Bumi atau Earth Day pada tanggal 22 April. Hari Bumi merupakan pengingat akan pentingnya pelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
SMP YPPI 1 Surabaya Donokerto memperingati Hari Bumi dengan mengadakan Earth Day Event Bersama KSH Kelurahan Kapasan dan PKK Kecamatan Simokerto di lokasi sekolah YPPI Donokerto Surabaya, Selasa (23/4/2024).
Kepala Sekolah SMP YPPI 1 Surabaya Titris Hariyanti Utami disela-sela kegiatan menyampaikan, Agenda kegiatan Earth Day Event Bersama KSH Kelurahan Kapasan dan PKK Kecamatan Simokerto sebenarnya memperkenalkan program-program sekolah YPPI, yaitu kegiatan Siswa kepada masyarakat, bahwa kita itu juga peduli terhadap lingkungan kita.
Lanjut Kepala Sekolah, Jadi kita ada program pendidikan lingkungan, karena pendidikan lingkungan tidak hanya memilah sampah tapi lebih jauh kita bisa mengembangkan itu yang juga mempunyai nilai jual, nila ekonomi yang tinggi.
Program pendidikan lingkungan di sekolah SMP YPPI menumbuhkan kreativitas anak-anak untuk bersinergi dengan lingkungan, juga mendapat nilai ekonomi.
Titris menuturkan, “Bagaimana program pendidikan lingkungan bukan hanya untuk anak-anak saja, tetapi menularkan nilai positif dari kegiatan ini bisa menjadi edukasi masyarakat sekitar. Sehingga kami mengundang kader PKK, kader Surabaya Hebat di Kelurahan Kapasan Kecamatan Simokerto untuk belajar bersama.
“Kita bisa memanfaatkan lahan kecil didepan rumah membuat seperti hidroponik, andaikan ibu-ibu PKK mau menanam sawi, selada, kangkung, atau yang lainnya itu bisa di rumah. Dan menanam gedi dengan mengolah dari daunnya itu kita bisa membuat bermacam olahan makanan yang lebih sehat untuk anak-anak,” jelasnya.
Kemudian untuk kerajinan, lanjutnya, kita lihat di toko belanja online, dijual karya phyrograph. Ibu-ibu bisa melakukan karya di rumah, kalau misalkan punya centong, telenan yang sudah tidak terpakai maka tidak harus dibuang tapi kita masih bisa bersihkan untuk kita membuat karya seni phyrograph.
“Terarium sama aquascape ini juga bagaimana memanfaatkan botol-botol bekas untuk membuat karya seni yang bisa mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada hanya dijual sebagai botol bekas,” katanya.
“Ilmu itu akan bermanfaat kalau kita berikan kepada yang lain. Dan ini awalnya kalau kemudian skillnya mereka sudah berkembang, dan mereka mau kembangkan menjadi Souvenir atau apa maka mereka punya nilai jual sendiri,” pungkasnya.
Sementara Camat Simokerto, Noervita Amin, SH., M.Si yang turut hadir dan mempraktekkan – mencicipi olahan siswa SMP YPPI mengatakan, Kegiatan hari ini kita mengapresiasi kepada Sekolah YPPI 1 yang sudah memberikan ilmu pengetahuan kepada warga kita, karena untuk pemberdayaan masyarakat ini penting, terutama untuk PKK dan PAUD. Mereka sebagai motornya penggerak untuk meningkatkan ekonomi. Apalagi kita pengentaskan kemiskinan ini kan sekarang lagi digalak-galakkan baik itu nasional maupun Kabupaten / Kota.
“Kolaborasi dari YPPI, sekolah yang bisa memberikan skill-skill, pelatihan-pelatihan seperti ini mudah-mudahan memotivasi untuk warga kami khususnya bunda-bunda KSH, bunda-bunda PKK, agar mereka lebih kreatif dan nanti bisa menghasilkan suatu karya yang bisa di ekspos di Medsos yang nantinya bisa meningkatkan ekonomi,” tandasnya.
Ia menambahkan, Seperti tadi olahan tanaman gedi, phyrograph buat lukisan, dan ini hidroponik yang tidak harus memakai instalasi yang besar-besar yang mahal tapi cukup dengan alat rumah tangga mereka bisa. Ini untuk merubah mindset bahwa sesuatu itu tidak untuk yang sulit-sulit, tidak yang harus mahal-mahal, tapi dengan yang mudah didapat bisa untuk membantu perekonomian ditingkat yang inti dulu (keluarga inti).
“Saya berharap dari pihak swasta seperti sekolah YPPI maupun perusahaan peduli di masyarakat sekitar, dan mudah-mudahan getuktular ke Kelurahan yang lain. Kalau mereka sudah bisa mandiri nantinya mudah-mudahan semua yang kita impikan untuk masyarakat lebih sejahtera, masyarakat lebih berdaya bisa ditingkatkan,” ungkapnya.
“Jadi semua kalau bisa berkolaborasi dengan kita, dengan pemerintah kota khusus untuk warga kita, biar mandiri tidak harus pakai anggaran APBD atau APBN, tetapi dari CSR membantu pelatihan seperti ini luar biasa,” jelasnya.
Menurut saya, semakin kepedulian terhadap masyarakat sekitar itu lebih diperlukan. Manusia lebih bermanfaat kalau bisa bermanfaat untuk orang lain. Ilmu sekecil apapun kalau dibagi dan itu nanti berguna untuk meningkatkan perekonomian bagi warga yang Gakin (warga miskin) maupun pra Gakin sangat dibutuhkan.
(nald)