Metro Times (Purworejo) Indonesia saat ini sedang menyongsong pesta pora Demokrasi Pemilu seretak 2024. Ada sepercik harapan dari para penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo yang diharapkan dapat terwujud pasca Pemilu yang akan dihelat pada 14 Februari 2024 mendatang.
Ketua Induk Disabilitas Purworejo (IDP), Harnoto mengungkapkan banyak harapan yang ingin terwujud pasca Pemilu. Dia menginginkan para difabel didengar dan diperhatikan oleh presiden dan wakil presiden Anggota DPRRI, DPD, DPRD Provinsi Jawa Tengah serta DPRD Kabupaten Purworejo.
“Kami ini adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik, kami berharap bapak presiden serta para wakil rakyat menjadi penaung bagi penyadang disabilitas di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Purworejo. Kami ingin kami semua diurusi,” kata Harnoto, Rabu (15/11/2023).
Ia mengungkapkan selama ini pemerintah baik pusat maupun daerah sudah melaksanakan pemberdayaan bagi mereka. Kendati demikian hal itu dinilai belum menjangkau seluruh difabel di daerah ini.
Harnoto menginginkan lapangan pekerjaan terbuka lebar bagi mereka, baik pekerjaan formal maupun informal dengan pengembangan wiraswasta.
“Purworejo sudah punya peraturan daerah tinggal sekarang yang kita tunggu adalah Peraturan Bupati. Di situ penyandang disabilitas diberi sedikit ruang untuk bekerja di pemerintahan,” ujarnya lagi.
Harnoto pun bersyukur Dinas Ketenagakerjaan Purworejo sudah memiliki Unit Pelayanan Disabilitas. Melalui unit tersebut para difabel di Purworejo berkesempatan untuk disalurkan bekerja di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah ini.
Ia menyebut jumlah penyandang diasbilitas dibawah naungan IDP saat berada dikisaran 250 hingga 300 orang. Mereka masih membutuhkan perhatian karena masih cukup banyak yang menganggur.
“Banyak difabel di Purworejo yang berada pada usia produktif. Tidak sedikit pula diantara kita merupakan kepala keluarga. Pemerintah dan para wakil rakyat tolong perhatikan kami,” imbuhnya.
Ia menambahkan, ia bersama para penyandang disabilitas yang berharap ada pelatihan wirausaha bagi mereka. Pelatihan diharapan memperhatikan minat serta kemampuan fisik mereka sebagai difabel.
“Selama ini belum pernah ada pelatihan yang khusus dilaksanakan bagi kami. Kalau untuk pelatihan yang pesertanya umum sudah dan beberap diantara kita ada yang ikut. Kalau pelatihan usaha khusus untuk penyandang disabilitas belum,” tutup Harnoto.(dnl)