MetroTimes (Kab. Probolinggo) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Bangunan Pengendali Banjir Rob berupa Pintu Air dan Parapet di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Senin (25/12) sore.
Peresmian Pintu Air dan Parapet Kalibuntu ini ditandai dengan penekanan tombol sirine, penandatanganan prasasti serta dilanjutkan pemutaran tuas pintu air oleh Gubernur Khofifah didampingi Pj. Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Jatim Baju Trihaksoro.
Pintu Air Kalibuntu ini memiliki bentang sepanjang 26 meter dan terdiri dari tiga pintu air tipe A dan 2 pintu tipe skot balok. Sedangkan pembangunan dan rehabiltasi bangunan parapet sepanjang 597 meter.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah optimistis pintu air dan parapet ini dapat mengatasi permasalahan bencana banjir rob. Mengingat, kawasan Desa Kalibuntu tiap bulannya menjadi langganan banjir rob akibat pasang air laut.
“Alhamdulillah penanganan banjir rob Desa Kalibuntu melalui pembangunan pintu air dan bangunan parapet telah selesai dilakukan. Semoga ikhtiar yang kita lakukan dapat mengurangi dampak banjir rob di Desa Kalibuntu ini,” ujarnya.
“Pesan saya tolong pintu air dan parapet ini dijaga dan dirawat dengan sebaik mungkin. Agar bisa terus memberikan manfaat bagi warga dalam jangka waktu lama,” imbuhnya.
Khofifah menjelaskan, kejadian banjir rob di Desa Kalibuntu ini sudah terjadi bertahun-tahun yang disebabkan oleh naiknya air laut melalui Sungai Kertosono kemudian mengalir ke anak Sungai Kalibuntu lalu menggenangi kawasan permukiman penduduk Desa Kalibuntu.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah, ketika beberapa waktu lalu ia datang ke Desa Kalibuntu dan mendengar langsung permasalahan terkait banjir rob, pihaknya langsung menginstruksikan Dinas PU Sumber Daya Air Jatim untuk segera mencarikan solusi dan kemudian dianggarkan dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Pemprov Jatim.
“Pembangunan pintu air ini merupakan sesuatu hal yang lazim kami lakukan. Jadi ketika datang ke suatu daerah dan menemui hal yang _urgent_ dan harus segera dicari solusinya, maka kami akan memaksimalkan untuk menindaklanjuti. Termasuk perbaikan jembatan, rumah tinggal layak huni, sampai dengan pintu air ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut melakukan penanaman mangrove secara simbolis. Ke depannya, ia mengingingkan agar penanaman mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Probolinggo dimasifkan. Apalagi, Pemprov Jatim memiliki bibit mangrove yang _unlimited_.
Sehingga, lanjut Khofifah, langkah selanjutnya adalah menyiapkan lahan untuk segera dilakukan penanaman mangrove, kemudian pelepas liaran burung dan menabur benih ikan.
“Jadi prinsipnya kapan ada lahan, Pak Pj Bupati mohon diinfokan ke kami. Karena kita punya bibit mangrove _unlimited_ selama 20 tahun kita digaransi. Ini baru dua tahun sehingga masih ada 18 tahun kita digaransi. Jadi hampir semua titik di Jawa Timur sebetulnya saya sudah menanam mangrove, besok di Kalianget Sumenep saya akan menanam 7.000 bibit mangrove,” katanya.
“Bahkan biasanya kalau Festival Mangrove seperti besok (hari ini ) di Kalianget Sumenep kita tidak hanya menanam, tetapi juga melepasliarkan burung sesuai dengan asesment BKSDA cocoknya burung apa, kemudian kecocokan benih ikannya. Nanti Tim akan melakukan studi pendahuluan burung apa yang dilepas liarkan, benih ikan apa dan jenis mangrove-nya,” lanjutnya.
Sementara itu, Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Probolinggo menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Khofifah beserta jajaran di Pemprov Jatim atas dibangunnya pintu air ini.
“Kami harap ini akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Dengan selesainya pembangunan parapet dan pintu air ini harapan kami dapat mengurangi dan mengatasi permasalah banjir rob yang selama ini terjadi,” katanya.
“Karena masyarakat Kalibuntu ini bukan hanya sebagai kawasan minapolitan atau nelayan sebagai mata pencaharian utama, tetapi disini juga terdapat potensi pelabuhan yang merupakan titik distribusi sapi dari pulau Madura ke Kabupaten Probolinggo,” tambah Ugas.
Senada, Kepala Desa Kalibuntu Khairul Anam menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat aktif baik langsung maupun tidak langsung menyelesaikan pembangunan pintu air ini.
“Izinkan saya atas nama pemerintahan desa Kalibuntu mewakili masyarakat Kalibuntu memberikan penghormatan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibu Gubernur Khofifah, yang memberikan perhatian khusus terhadap banjir rob yang ada di desa Kalibuntu,” katanya.
Khairul berharap, pintu air di Desa Kalibuntu bisa membuat warga desa nyaman, tanpa harus lagi was-was dengan adanya banjir rob. Setelah ini, ia mengajak masyarakat Kalibuntu harus mulai berbenah berproses dari desa maju ke desa mandiri.
“Saya juga meminta kepada masyarakat kalibuntu tolong bangunan ini dimanfaatkan, dijaga dan dirawat. Agar Kalibuntu tidak ada lagi yang namanya banjir rob,” pungkasnya.
(nald)