- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Pada acara sapa warga dan sosialisasi cara mencoblos surat suara, Dr. H. Rasiyo, M.Si., Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur, nomer urut 1 Dapil 1 Kota Surabaya dari Partai Demokrat, bertemu warga RW 05 Jalan Ubi Kel. Jagir, Kec. Wonokromo, Surabaya, Sabtu malam (13/1/2024).

Kehadiran Karang Taruna pada acara Sapa Warga Jalan Ubi, Dr. H. Rasiyo, M.Si yang juga mantan Sekda Provinsi Jawa Timur menyampaikan, Saya berterima kasih dan salut kepada Ketua RT 1 sampai 7 dan Ketua RW 05 Ubi yang melibatkan karang taruna, generasi muda didalam pendidikan politik.

Pertemuan warga yang santai, sesekali diselingi candaan, sehingga warga sangat antusias untuk menyimak saat menerima penjelasan Dr. H. Rasiyo, M.Si., Nomer Urut 1 Dapil 1 Kota Surabaya

ads

Ia menjelaskan, Di Jawa Timur khususnya Surabaya ada 60% adalah anak-anak muda. Jadi yang menentu nasib bangsa dan negara adalah anak-anak muda ini. Apabila anak-anak muda tidak paham dalam pendidikan politik dan menyalurkan pilihannya tidak tepat maka akan salah arahnya dalam kebijakan pembangunan.

“Saya sangat salut kepada pak RW yang melibatkan Karang Taruna, karena 60% dari 2 juta pemilih tetap di Surabaya itu ada 1 juta 200 ribu anak muda. Kalau generasi muda kompak pilih pak Rasiyo alhamdulillah jadi wakil generasi muda Surabaya di DPRD Provinsi Jawa Timur, karena dulu saya Kepala Bidang Pembina Generasi Muda di Kanwil Dikbud Jawa Timur,” jelasnya.

Tujuan utama pendidikan politik adalah untuk membantu masyarakat menjadi warga negara yang lebih terampil dan berpengetahuan luas tentang sistem politik, hak dan kewajiban mereka dalam masyarakat, dan cara-cara mereka dapat berpartisipasi dalam proses politik.

Rasiyo menuturkan, partisipasi masyarakat dapat meningkatkan legitimasi kebijakan pembangunan. Ketika masyarakat secara aktif terlibat melalui wakil rakyat di DPRD Provinsi dalam proses pengambilan keputusan, kebijakan yang dihasilkan akan lebih mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Menurut Rasiyo, merupakan hak warga didalam melaksanakan kegiatan pemilu, jangan sampai tidak digunakan dengan baik. Itu hak dan kewajiban masyarakat untuk menentukan masa depan bangsa. Makanya pemerintah kalau ingin merubah kebijakan yang menyeluruh harus melaksanakan kegiatan Pemilu 5 tahun sekali itu harus di ikuti semua warga, kalau warga tidak peduli itu artinya warga tidak mau merubah bangsa menjadi bangsa yang baik.

Lanjut Rasiyo menjelaskan, Wakil itu dikenal dulu, yang akan dipilih itu dengan benar-benar. Saya harus pahami dengan baik, saya kenal dengan baik orang ini yang akan mewakili saya, dan yang akan meningkatkan kesejahteraan saya pada kelak nanti. Jadi harus yakin betul, jangan asal menyerahkan nasib bangsa pada orang yang tidak diketahui track recordnya.

“Warga kalau tidak memiliki Wakil di Legislatif sulit juga, karena permasalah di daerah itu banyak. Permasalah sosial ya disampaikan ke wakilnya, seperti masalah sekolah, masalah kesejahteraan, masalah UMKM, dan masalah lainnya yang timbul di masyarakat karena kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat. Wakil itu bukan Partai, wakil rakyat itu orangnya. Jadi orangnya yang dipilih bukan partainya,” terang Rasiyo pada warga Ubi .

Warga harus kenal dulu wakilnya, dan yang penting track recordnya. Saya dari guru SMPN 12 Surabaya sampai menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, kalau bukan orangnya kerja yang benar tidak mungkin dipilih. Lanjutnya, Kemudian setelah Pak De Karwo jadi Gubernur, yang namanya Rasiyo itu menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur. Kalau tidak berkualitas tidak mungkin diangkat jadi Sekda.

“Saya jabatan birokrasinya sudah paling tinggi di Provinsi Jawa Timur. Sekarang saya berubah ke politik, karena saya ingin pengalaman-pengalaman saya di birokrasi akan saya sampaikan tularkan di legislatif nanti. Karena Sekda itu ketua anggaran, Sekda itu adalah orang yang ditugasi oleh Gubernur untuk menyusun anggaran di pemerintahan, bersama dengan legislatif,” tuturnya.

“Saya sudah pengalaman untuk menyusun anggaran dan Sekda itu sudah diuji. Jadi tidak mungkin kalau saya sudah terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur akan lupa dengan warga yang saya kunjungi,” tegas Rasiyo.

“Saya meminta untuk hati-hati dengan serangan fajar. Beda yang saya lakukan, saya sowan ke panjenengan, saya memperkenalkan diri, saya mohon doa restu, kemudian saya memberitahu bagaimana cara memilih. Dan saya berharap warga gunakan hak pilih dengan tepat dan gunakan yang benar. Jangan karena diberi uang terus memilih, itu tidak mempunyai pendirian. Warga Surabaya harus punya prinsip bahwa negara harus kita pertahankan sampai titik darah penghabisan, seperti peristiwa 10 November dulu. Makanya saya salut kepada adik-adik yang hadir untuk belajar politik, karena bisa menentukan arah kebijakan pemerintah,” pungkasnya.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!