MetroTimes (Surabaya) – Menghadapi datangnya musim hujan yang diprakirakan pada bulan November atau Desember, atas instruksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemerintah Kota Surabaya melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi luapan dan genangan air.
Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya Eko Yuli Prasetya mengatakan, program Bu Wali sendiri untuk siaga luapan dan genangan air, beliau sekarang kan giat tiap hari keliling ke lapangan untuk meninjau kemudian melakukan giat pengerukan saluran yang memang dirasa menjadi titik-titik genangan atau rawan genangan di sana.
Tiap hari Bu Wali antisipasi musim hujan, contohnya yang kemarin dan yang sekarang dilakukan pengerukan saluran di Kalibokor, Arif Rachman Hakim.
“Bidang pematusan itu dibagi menjadi lima wilayah atau lima rayon yang mencover semua wilayah di Kota Surabaya. Masing-masing rayon itu terus melakukan berbagai antisipasi penanganan genangan air, seperti rumah pompa, saluran drainase itu terus dikeruk dan kemudian Satgas pematusan sudah stanby di lapangan pada saat hujan turun,” terang Eko melalui telpon, Senin (16/11/2020).
Eko juga menyampaikan, himbauan yang kemarin juga dicanangkan Bu Wali itu kalau masalah drainase Surabaya ini faktor utama itu adalah masalah sampah. Karena kalau dilihat dari saluran drainase kota Surabaya, elevansinya atau kemiringan saluran kan tidak terlalu miring, artinya apabila ada penyumbatan di sana akan terjadi genangan.
“Jadi himbauan kepada masyarakat itu jangan buang sampah disaluran atau sungai, mesti terjadi genangan dan dimana kalau kita telusuri saluran-saluran itu masalah terbesar adalah sampah,” pungkas Eko. (nald)