Metro Times (Purworejo) SMA Negeri 7 Purworejo luncurkan program Sistem Aplikasi (Siap Maju) bertepatan dengan puncak perayaan HUT Ke-30 atau Lustrum Ke VI sekolah setempat, Minggu (5/9). Aplikasi Siap Maju memuat berbagai kanal pelayanan sekolah, pembelajaran daring bahkan tur kawasan cagar budaya SMA Negeri 7 Purworejo secara digital.
“Kami dipacu untuk terus meningkatkan akselerasi teknologi informasi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhir. Kami luncurkan aplikasi Siap Maju ini bersamaan dengan ulang tahun ke – 30 sekolah kami,” ucap Kepala SMAN 7 Purworejo, Niken Wahyuni MPd.
Dijelaskan, aplikasi Siap Maju dibuat untuk menjawab perubahan zaman yang begitu cepat. Sementara berbagai pernik kendala dalam aktivitas administrasi dan pelayanan selama pandemi juga membutuhkan terobosan atau solusi cepat.
Sistem Siap Maju juga mampu mengolah data siswa secara keseluruhan secara real time termasuk jumlah siswa tidak mampu, membantu siswa mengakses nilai dari guru yang tidak bersamaan, termasuk mengakomodir donasi alumni untuk adik kelas, berikut layanan kesiswaan, hingga pembelajaran.
“Pernak-pernik kendala itu menjadi motivasi kami mewujudkan sebuah sistem aplikasi sehingga memudahkan seluruh layanan dalam satu aplikasi yang saling terkait. Siap Maju ini dibangun sejak enam bulan terakhir dan baru kami luncurkan sekarang,” jelasnya.
Aplikasi Siap Maju digunakan oleh manajemen sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, siswa, orang tua siswa, alumni dan masyarakat umum. Mereka bisa mengakses aplikasi sesuai dengan porsinya masing-masing. Sistem aplikasi ini sementara berbasis website, kedepan akan terus disempurnakan sehingga bisa berbasis android yang dapat diunduh melalui playstore atau sejenisnya.
“Siap Maju sejalan dengan status sekolah sebagai Sekolah Literasi Nasional dan Sekolah Cagar Budaya. Tidak hanya sistem aplikasi, kami juga sudah memiliki Taman Belajar Anak Bangsa (Widya Tama Sasana) SMA N 7 Purworejo yang diresmikan langsung Menparekraf Sandiaga Uno belum lama ini untuk bisa diakses secara luas ketika pembelajaran tatap muka (PTM) sudah berjalan normal,” katanya.
Mantan Kepala SMAN 7 Purworejo yang kini menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, Provinsi Jawa Tengah, Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd.B.I, mengungkapkan, pada umumnya semua sekolah sudah memiliki sistem aplikasi, yang membedakan yakni fiturnya. Sistem Aplikasi Siap Maju SAM N 7 Purworejo dinilai sangat lengkap dan komprehensif sebagai sebuah sistem manajemen sekolah.
“Semua sekolah punya, namun untuk fiture Siap Maju ini sangat lengkap dan berbeda dari sekolah lainnya, tentu ini sebuah inovasi yang sangat bagus, sebuah aplikasi yang mengintegrasikan banyak fitur seperti Google Classroom dan Microsoft 365 dalam sebuah sistem sekolah yang mandiri, tentu sangat bagus,” ungkapnya.
Menurutnya, SMA N 7 Purworejo merupakan salah satu sekolah terbaik di Kabupaten Purworejo dengan prestasi yang tiada henti. Iklim yang sangat nyaman untuk belajar, anak-anak dan gurunya memiliki budaya sekolah sangat keren dan bagus. Diharapkan semoga kedepan sekolah ini bisa terus maju dan pandemi saat ini tidak menghalangi sekolah dalam berinovasi dan berprestasi.
“Sistem aplikasi Siap Maju SMA N 7 Purworejo ini menjadi bukti inovasi SMA N 7 Purworejo dalam memotret keadaan saat ini dimana anak-anak harus belajar online dan masyarakat harus bermigrasi dengan adab kebiasan baru. Selamat untuk SMA N 7 Purworejo, guru, siswa dan seluruh alumni,” ujarnya.
Guru Bahasa Prancis SMA N 7 Purworejo, Dra.Widyastuti Tri Sulistyorini menambahkan, banyak kegiatan seperti bakti sosial, webinar, pentas budaya secara virtual, dan puncak lustrum secara daring. Bakti sosial dikemas dalam SMA N 7 Berbagi dengan membagikan puluhan paket sembako dan beasiswa untuk siswa dari keluarga kurang mampu. “Sekolah ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya ini, memiliki tradisi yang baik dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang mumpuni, sudah selayak nya terus dijaga dan dikembangkan,” ucap Widyastuti Tri Sulistyorini yang juga Pegiat Cagar Budaya SMA N 7 Purworejo ini.
Ketua Paguyuban Alumni SMA N 7 Purworejo, Nanang Agus Gutomo mengatakan, bakti sosial juga dilakukan beberapa komunitas alumni, dengan memberikan beasiswa. Alumni juga dieratkan dengan pemberian beasiswa kepada 25 siswa yang masih aktif belajar di sekolah. “Kami tetap memiliki ikatan dengan sekolah, khususnya adik kelas yang sekarang belajar di SMA N 7 Purworejo. Jadi tidak ada salahnya kami ikut membantu mereka, memberi motivasi dan keteladanan. Harapanku kelak ketika adik kelas kami lulus, mereka lebih peduli lagi dengan sekolah,” ucapnya.
Alumni SMA N 7 Purworejo 1994, Mike Elly Anitasari MPd mengaku beruntung pernah mengenyam pendidikan di SMA N 7 Purworejo, ia bersyukur masih diberi kesempatan bertemu dengan para guru serta adik-adik kelas. Sebagai angkatan ia masuk di tahun 1991 dan saat itu masih ada 6 kelas, baru di tahun kedua memiliki adik kelas.
“Orang tua saya mendukung saya sekolah disini karena lingkungan sekolah yang sangat nyaman dan bagus, saya dulu bahkan belum tahun kalau sekolah ini dulu bekas HKS, seingat saya di tahun 1992 pernah ada rombongan WNA (Belanda) satu bus datang ke sekolah untuk mengenang sejarah katanya dulu pernah sekolah disini, kalau tidak salah mereka kemudian memberikan kenang-kenangan jam dinding yang sampai saat ini dipasang di halaman depan sekolah,” ujar Mike yang Dosen Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo ini. (dnl)